Hard News

Penanganan Baik, Angka Covid-19 di Jawa Tengah Turun Drastis

Jateng & DIY

16 September 2021 11:16 WIB

ilustrasi tempat tidur pasien isolasi Covid19

SOLO, solotrust.com – Pemerintah provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus berupaya mengendalikan laju penularan Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun Solotrust.com per 14 September 2021, angka kenaikan kasus Covid-19 di Jateng sejumlah 168 kasus. Angka tersebut mengalami penurunan dari yang biasanya berjumlah di atas 400 atau 500 kasus.



Kepala Seksi Surveilans & Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, dr. Atin Suhesti mengatakan bahwa tempat-tempat yang disediakan oleh pemerintah untuk menjadi lokasi isolasi terpusat sudah mulai berkurang keterisiannya. Contohnya adalah seperti yang terjadi di Asrama Haji Donohudan.

“Itu yang paling banyak disediakan oleh pemerintah provinsi sampai dengan tujuh ratusan yang sebenarnya bisa dipakai, tetapi sekarang sekitar hanya 54 atau 58 isinya, jadi sudah berkurang banyak,” jelas dr. Atin.

Sama halnya dengan lokasi isolasi terpusat, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (bor) pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit milik provinsi sudah menurun drastis. Ruangan isolasi yang disediakan oleh rumah sakit juga banyak yang sudah kosong.

Bahkan, bor pasien Covid-19 di RSUD Moewardi Solo tidak mencapai sepersepuluhnya.

“Hanya 20 persen atau 25 persen, padahal itu sudah diturunkan juga jumlah tempat tidur yang memang diperuntukkan untuk ICU dan untuk isolasi,” tambahnya.

Namun, angka kematian kasus Covid-19 di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Setelah ditelusuri, ternyata kasus kematian tertinggi disebabkan oleh isolasi mandiri.

Atin mengimbau bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 agar dapat melakukan isolasi di rumah sakit atau isolasi terpusat, karena adanya isolasi mandiri dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster baru.

Terlebih dengan munculnya banyak varian baru yang dapat menular dengan cepat. Sehingga diharapkan masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. (paramitha)

(zend)