Hard News

Data WHO, Covid-19 Renggut 180 Ribu Nyawa Nakes

Global

22 Oktober 2021 15:24 WIB

ilustrasi tenaga kesehatan (nakes) tengah merawat pasien Covid-19. (Foto: AP Photo/Jae C. Hong)

 

JENEWA, solotrust.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan antara 80.000 hingga 180.000 tenaga kesehatan (nakes) di seluruh dunia telah meninggal dunia akibat Covid-19.



“Kematian ini adalah kerugian yang tragis,” kata WHO saat merilis data yang mencakup periode antara Januari 2020 dan Mei 2021, pada Kamis (21/10).

Total kematian yang disebabkan Covid-19 mencapai 3,45 juta pada periode yang sama.

“Mereka juga merupakan celah yang tak tergantikan dalam respons pandemi dunia,” lanjut WHO.

Sekitar 135 juta orang diperkirakan bekerja sebagai nakes di seluruh dunia. Para nakes yang bekerja di klinik dan rumah sakit telah berada di garis depan pandemi sejak kasus Covid-19 pertama muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019.

Sementara banyak yang menderita kelelahan dan kecemasan, namun hanya ada sedikit yang menyadarinya.

“Petugas kesehatan telah diprioritaskan dalam program vaksinasi di banyak negara, tetapi distribusi vaksin yang tidak merata di seluruh dunia, hanya dua dari lima nakes yang mendapat divaksinasi penuh,” kata WHO.

Dilansir dari Aljazeera pada September 2021, data yang tersedia dari 119 negara menunjukkan bahwa 1 dari 10 petugas layanan kesehatan telah divaksinasi penuh di wilayah Afrika dan Pasifik Barat, sementara 22 negara sebagian besar berpenghasilan tinggi melaporkan bahwa lebih dari 80 persen staf mereka telah divaksinasi penuh. Beberapa negara berpenghasilan tinggi belum melaporkan data ke WHO.

“Yang menggembirakan, tingkat infeksi dan kematian yang dilaporkan di antara petugas kesehatan dan perawatan telah berkurang dari waktu ke waktu, tetapi dunia tidak bisa berpuas diri. Lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk meminimalkan risiko infeksi di tempat kerja,” kata pernyataan WHO.

Badan kesehatan PBB mengatakan pemerintah perlu memperkuat pemantauan infeksi Covid-19, kesehatan yang buruk dan kematian di antara petugas kesehatan dan perawatan, serta menciptakan lingkungan kerja di mana petugas kesehatan dilindungi.

“Kami memiliki kewajiban moral untuk melindungi semua pekerja kesehatan dan perawatan, memastikan hak-hak mereka dan memberi mereka pekerjaan yang layak di lingkungan praktik yang aman dan memungkinkan. Ini harus mencakup akses ke vaksin”, kata Direktur Departemen Tenaga Kesehatan WHO Jim Campbell.

 



(zend)