JAKARTA, solotrust.com – Indonesia yang didapuk sebagai tuan rumah presidensi G20 2022, tengah mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebab acara tersebut sangat bergantung pada kepercayaan pimpinan-pimpinan dunia terkait bagaimana Indonesia bisa menangani kondisi pandemi saat Nataru. Apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 maka perhelatan G-20 akan sangat terganggu dan tidak bisa berjalan dengan lancar.
Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan beberapa hal yang telah dilakukan.
Pertama, pihaknya telah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru.
“Kami sudah melihat di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, sehingga sekarang kami terus memonitor perkembangannya seperti apa,”kata Menkes dalam siaran pers kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/10).
Ia menjelaskan, virus SARS-CoV-2 varian AY.4.2 merupakan turunan dari varian Delta yang cukup berpotensi meningkatkan kasus konfirmasi yang ada di Inggris sejak Juli hingga Oktober tahun ini.
Upaya kedua menurut Menkes adalah dengan memerhatikan peningkatan kasus di negara-negara Eropa yang sedang terjadi.
“Ketiga, kita juga memonitor seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 4 minggu terakhir karena kalau dibandingkan Juli memang semuanya turun. Namun, kita sudah mengamati 4 minggu terakhir ada 105 kabupaten/kota yang kasusnya menunjukkan peningkatan dalam dua minggu terakhir,” terang Budi.
Angka peningkatan tersebut masih di bawah ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, Kementerian Kesehatan mengantisipasi lebih dini agar jangan sampai abai dan lengah sehingga kenaikan kasus menjadi tidak terkendali. (hastian)
(zend)