Hard News

Warga Boyolali Ini Menyulap Sampah Plastik Jadi Paving

Jateng & DIY

22 Februari 2018 14:49 WIB

Ketua KSM Kampung Asri, Saryono (kiri) tengah menjelaskan produk paving hasil olahannya. (solotrust-art)

BOYOLALI, solotrust.com - Sampah plastik seperti tas kresek, botol mineral, yang tak bisa terurai seringkali menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan. Namun sampah plastik bila diolah kembali ternyata mempunyai nilai jual tinggi. Seperti apa olahannya?

Sekelompok warga di Desa Doplang, Teras, Boyolali mengolah sampah plastik menjadi paving. Sampah-sampah plastik ini didaur ulang sehingga punya nilai jual yang tinggi.



Oleh warga yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kampung Asri, sampah plastik didaur ulang menjadi paving blok untuk pengerasan lahan. Ketua KSM Kampung Asri, Saryono menceritakan, awal mula ide membuat paving berawal dari lelehan sampah plastik usai dibakar.

Saat itu dia beserta warga lainnya berpikir untuk mengolah lelehan sampah hasil bakaran itu menjadi sebuah produk. Awalnya dicoba terlebih dahulu menempatkan lelehan itu ke dalam sebuah mangkok, untuk dibuat asbak. Ternyata asbak kreasinya tidak begitu bagus. Namun dari situlah kemudian munculah ide untuk membuat paving.

“Sekarang kami sudah bisa membuat produk baru, inovasi baru. Ini sudah ada order dari desa membeli sebanyak 5.000 biji yang akan digunakan untuk membangun halaman balai desa,” ujar Saryono, Kamis (22/2/2018).

Cara pengolahanya pun tidaklah sulit. Plastik dibakar hingga menjadi bubur, kemudian dituang ke dalam cetakan. Keunggulan paving daur ulang ini, menurut Saryono, lebih kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan paving semen.


Untuk satu paving membutuhkan 3 kilogram sampah plastik. Satu paving dijual dengan harga Rp5 ribu. Selain digunakan membuat paving, daur ulang sampah itu juga bisa untuk produksi pembuatan tas, dompet, hingga vas bunga. Kreatif bukan? (art)

(way)