Hard News

WHO Tetapkan Indonesia Berada Pada Level 1 Penularan Covid-19

Nasional

10 November 2021 14:11 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. (Foto: Kemen Kominfo)

JAKARTA, solotrust.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Indonesia berada pada level 1 atau resiko rendah penularan Covid-19. Sedangkan menurut Nikkei, indeks pemulihan Covid-19 Indonesia berada diperingkat 41, tertinggi di Asia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan kasus aktif Covid-19 tetap terkendali dan penanganan pandemi terus membaik karena pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang konsisten dan dievaluasi setiap minggunya.



"Kasus konfirmasi di Jawa Bali mengalami penurunan hingga 99% dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu," ujar Johnny.

Meski begitu, Menkominfo meminta masyarakat tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di dunia yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Meskipun menunjukkan perbaikan, peningkatan kasus masih bisa terjadi," katanya.

Johnny menyebut, lima provinsi yang menjadi sorotan utama yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Di Pulau Jawa-Bali, tren kenaikan kasus terjadi di 43 Kabupaten/Kota dalam 7 hari terakhir.

Ia memastikan, pemerintah bergerak cepat mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan. Serta tetap meminta protokol kesehatan tetap diutamakan di tengah relaksasi berbagai sektor

Menurut Johnny, relaksasi PPKM berdampak pada kenaikan mobilitas yang cukup tinggi. Peningkatan ini harus diwaspadai, karena terdapat 34% Kab/Kota di Jawa Bali yang mobilitasnya tinggi namun tingkat vaksinasinya belum mencapai target.

Untuk itu, pemerintah daerah diminta berperan aktif dan tegas dalam menindak pelanggaran prokes dan memastikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat perbelanjaan, restoran,wisata, dan yang lain. Menkominfo juga mendorong Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) agar bertindak tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

"Masyarakat diminta agar tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," tegasnya. (elv)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya