SOLO, solotrust.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Surakarta berkomitmen turut menghadirkan Kota Surakarta (Solo) bersih dan sehat. Dalam hal ini dengan menyediakan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk memudahkan pemilik kendaraan listrik mengisi daya listrik (charging).
Hal itu diungkapkan Kepala PLN UP3 Surakarta, Joko Hadi Widayat usai acara Multistakeholder Forum di Solo, awal pekan ini. Sampai saat ini ada empat mesin SPKLU di area Soloraya, yakni di Rest Area 519A dan 519B serta di kantor PLN ada dua mesin siap melayani charging bagi pemilik kendaraan berlistrik.
"Di kantor PLN Surakarta ada dua mesin kategori fast charging. Baru saja selesai di akhir November 2021, kita mulai di akhir Oktober. Pada prinsipnya kami siap berpartisipasi membuat Kota Surakarta ini lebih nyaman dengan membatasi gas emisi dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik," papar Joko Hadi Widayat.
Menurutnya, beberapa waktu sebelum ini sudah ada beberapa kendaraan, baik pelat Surakarta dan di luar Surakarta yang memanfaatkan SPKLU di PLN UP3 Surakarta. Pada tahap awal ini, di Kota Solo baru ada lima pemilik kendaraan berlistrik dan 15 orang baru indent karena mobil listrik masih tahap build up.
"Kami berharap ada peran dari pihak swasta untuk bersama-sama PLN bisa menambah titik-titik SPKLU di Kota Surakarta ini, sehingga siapa pun yang hadir di Kota Surakarta ini dengan kendaraan listrik akan nyaman tidak kesulitan mendapatkan SPKLU," kata Joko Hadi Widayat.
Manajer Bagian Konstruksi, Riza Andrianto Taufik menambahkan, mesin di SPKLU sudah bisa dipakai, namun belum secara resmi diluncurkan. Adapun untuk mengisi daya mobil listrik bisa diakses di PLN mobile. Waktu isi daya rata-rata butuh dua jam dari posisi 30 hingga 40 persen ke seratus persen.
"Kami lihat ke depan mobil listrik akan menjadi mobil masa depan masyarakat kita, mengingat pemerintah sedang menggalakkan energi terbarukan. Hal ini karena mobil listrik sangat ramah lingkungan," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Joko Hadi Widayat juga memaparkan adanya kendala PLN dalam penyediaan pasokan listrik 24 jam secara berkualitas, baik kepada pelanggan rumah tangga, industri khususnya, rumah sakit, dan pelanggan lain.
"Tantangan kami untuk menyediakan pasokan listrik di Surakarta dan sekitarnya adalah lingkungan geografis karena dari evaluasi hampir 30 persen disebabkan pohon dan binatang. Kami mohon kerja sama dan partisipasi masyarakat untuk mendukung PLN dalam penyediaan pasokan listrik berkualitas," kata Joko Hadi Widayat.
Sementara itu, terkait penyambungan baru, PLN mencatat permintaan listrik masih tinggi, meski kondisi pandemi. PLN berupaya mempercepat penyambungan listrik dengan memerhatikan faktor penyediaan tiang listrik, penarikan jaringan, trafo, dan material lain.
"Berbagai hal kami lakukan untuk mempercepat penyambungan baru ini," ujar Joko Hadi Widayat.
Saat ini PLN UP3 Surakarta melayani sebanyak 822.960 pelanggan di Soloraya dengan daya tersambung 1.690,59 MVA. Terdapat tujuh unit Gardu Induk (GI) dan jumlah trafo GI 18 unit dengan kapasitas trafo GI 1080 MVA dan beban puncak mencapai 428,21 MW.
Kegiatan bertajuk Multistakeholder Forum sendiri merupakan kegiatan rutin diadakan PLN UP3 Surakarta untuk mendengarkan masukan dan evaluasi dari para pemangku kepentingan, mulai dari Forkopimda, TNI/Polri, hingga para pelanggan.
Tahun lalu agenda ini sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19. Namun tahun ini karena pelonggaran dan melandainya kasus Covid-19, kegiatan temu PLN dengan para pemangku kepentingan kembali digelar dengan menaati protokol kesehatan. (rum)
(and_)