Serba serbi

WHO dan llmuwan AS: Omicron Tidak Lebih Buruk dari Varian Virus Lainnya

Kesehatan

10 Desember 2021 10:35 WIB

ilustrasi virus SARS-CoV-2. (Foto: freepik)

Solotrust.com - Para ilmuwan top dari WHO dan Amerika mengatakan pada AFP bahwa varian Omicron tampaknya tidak lebih buruk daripada jenis virus corona lainnya, sambil memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai tingkat keparahannya.

Penilaian yang penuh harapan ini datang ketika kekhawatiran global tumbuh atas varian yang sangat bermutasi, yang telah memaksa puluhan negara untuk memberlakukan kembali pembatasan dan meningkatkan kemungkinan kembalinya lockdown yang memukul ekonomi.



Meskipun kemungkinan lebih menular daripada varian sebelumnya, Omicron juga "sangat tidak mungkin" untuk sepenuhnya menghindari perlindungan vaksin, kata komandan kedua Organisasi Kesehatan Dunia kepada AFP, Selasa (7/12).

"Data awal tidak menunjukkan bahwa ini lebih parah. Bahkan, jika ada, arahnya menuju ke arah yang lebih ringan," kata direktur kedaruratan WHO Michael Ryan dalam sebuah wawancara, bersikeras bahwa diperlukan lebih banyak penelitian.

Ryan juga mengatakan tidak ada tanda bahwa Omicron dapat sepenuhnya menghindari perlindungan yang diberikan oleh vaksin Covid yang ada.

"Kami memiliki vaksin yang sangat efektif yang telah terbukti efektif melawan semua varian sejauh ini, dalam hal penyakit parah dan rawat inap. Tidak ada alasan untuk berharap bahwa itu tidak akan terjadi untuk Omicron", tambahnya, menunjuk ke data awal dari Afrika Selatan, di mana strain pertama kali dilaporkan.

Namun, Ryan mengakui bahwa ada kemungkinan vaksin yang ada kurang efektif melawan Omicron, yang menghitung lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan yang menandai permukaan virus corona dan memungkinkannya menyerang sel.

Ilmuwan AS Anthony Fauci menggemakan pandangan WHO, mengatakan Omicron tidak tampak lebih buruk daripada jenis sebelumnya berdasarkan indikasi awal - dan mungkin lebih ringan. Varian baru "jelas sangat menular," sangat mungkin lebih dari Delta, strain global yang dominan saat ini,

Fauci mengatakan kepada AFP "Hampir pasti tidak lebih parah dari Delta," tambahnya. "Ada beberapa saran bahwa itu mungkin tidak terlalu parah." Tetapi dia mencatat bahwa penting untuk tidak menginterpretasikan data ini secara berlebihan karena populasi yang diikuti cenderung muda dan kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.

Penyakit parah juga bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk berkembang. "Kemudian saat kita mendapatkan lebih banyak infeksi di seluruh dunia, mungkin perlu waktu lebih lama untuk melihat tingkat keparahannya," tambahnya. (lin)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya