SOLO, solotrust.com- Polresta Solo menyiagakan 775 personel pengamanan untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain mengantisipasi kerumunan, petugas juga memastikan warga tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, sebanyak 775 personel pengamanan merupakan petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, serta Brimob Polda Jateng. Tugas utama petugas mengamankan wilayah Kota Solo dan mencegah terjadinya kerumunan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 yang masih mengintai.
"Konsentrasi kita mencegah terjadinya kerumunan. Dan memastikan keamanan warga dalam menjalankan ibadah natal dan melewati momentum tahun baru. Jika terjadi kerumunan, akan langsung kita bubarkan," ujarnya, Selasa (14/12).
Selain itu, Kapolresta melarang kegiatan sweeping dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) manapun. Menurutnya, aksi tersebut hanya akan menimbulkan keresahan dan gangguan keamanan masyarakat.
"Sweeping hukumnya haram bagi kita. Kita akan tegas, kita lakukan demi menjaga serta menjami keamaman saudara-saudara kita umat nasrani yang akan menjalani ibadah. Masyarakat tidak perlu takut, kemanan dari semua ganguan Kamtibmas menjadi prioritas kami. Selain itu, dihimbau masyarakat untuk tetap prokes selama beraktivitas," imbuhnya.
Di sisi lain, Polresta Solo telah memiliki data jumlah gereja yang akan menjalankan ibadah misa natal. Sedikitnya ada 16 gereja yang ditetapkan sebagai gereja kategori 1.
"Total ada 229 gereja di Kota Bengawan yang bakal menggelar misa. Jumlah itu dibagi menjadi tiga kategori, terdiri dari 16 gereja masuk kategori 1 dengan jumlah umat diatas 1000 orang, kemudian kategori 2 dengan umat 500-1000 orang ada 22 gereja, kemudian gereja dengan umat dibawah 500 ada 131 orang," pungkasnya. (awa)
(zend)