Ekonomi & Bisnis

Belum Ada Kesepakatan dengan Manajemen, Pedagang PGS Bayar Service Charge Sesuai Tarif Lama

Ekonomi & Bisnis

17 Maret 2022 10:35 WIB

Proses mediasi pedagang atau pemilik tenant dengan manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Rabu (16/03/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Proses mediasi dan negosiasi antara pedagang atau pemilik tenant dengan manajemen Pusat Grosir Solo (PGS), menyusul penolakan pedagang atas kenaikan service charge Rp57.500 menjadi Rp80 ribu, tak kunjung menemui hasil.

Pertemuan kedua pihak di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Rabu (16/03/2022) kemarin, pedagang bersikukuh menolak kenaikan tarif service charge. Sementara pihak manajemen masih belum mendatangkan pemilik untuk dapat memberi keputusan.



Ketua Paguyuban Pedagang PGS, Sahil, berharap jika proses mediasi dan negosiasi dilaksanakan lagi, pihak manajemen dapat menghadirkan pemilik yang saat ini masih di luar kota.

“Harapan kami ini dewan memberi penjelasan kepada Pak Willy (pemilik PGS: Willy Widodo Herlambang), memanggil ulang, dengan tidak sebanyak ini, ya. Kami berharap pimpinan (DPRD) mengundang perwakilan kami lima atau tiga orang sama Pak WIlly,” kata Sahil kepada wartawan.

Sementara, sebelum mencapai kesepakatan, pedagang PGS nantinya tetap akan membayar service charge dengan tarif lama. Untuk itu, Sahil meminta manajemen merevisi tagihan di bank yang saat ini sudah ditetapkan pada tarif baru, sehingga pedagang dapat membayarkan service charge di Maret ini.

 “Kami beritikad baik untuk membayar Rp57.500 per meter/bulan, tolong dibuka bank untuk diperintahkan direvisi dulu. Kami beritikad baik untuk membayar, jangan dihalang-halangi untuk membayar,” terangnya.

Pihak manajemen juga dituntut lekas menyelesaikan permasalahan dengan pedagang. Jika tak segera diputuskan, sebagai tindak lanjut, Sahil juga mengancam pihaknya akan menghadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

“PGS kan di tengah kota, kalau ada apa-apa terganggu, to, tinggal dua minggu lagi Ramadan,” tuturnya.

“Jawaban kepastian, kalau semua tidak ada, ya kami terpaksa ke Pak Wali,” tandas Sahil.

Sementara itu, pemilik absen dari dua pertemuan dengan Dinas Perdagangan pada Selasa (15/03/2022) dan dengan Komisi II DPRD Kota Solo, Rabu (16/03/2022) lantaran sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman). Pihak manajemen diwakili Restu merencanakan akan segera menyelesaikan permasalahan.

“Ini kali kedua memang ini isoman, karena kemarin berturut-turut, memang isoman dari kemarin,” jelasnya.

Insyaa Allah nanti diusahakan datang (pemilik), ya, paling nanti ada mediasi lagi, kita atur waktunya,” pungkas Restu. (dks)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya