Ekonomi & Bisnis

Warga Sragen Olah Biji Kapuk jadi Minyak, Awalnya Susah Jual hingga Tak Digubris

Ekonomi & Bisnis

21 Maret 2022 02:33 WIB

Sukarno, warga Bunder RT 15, Kedung Waduk, Karangmalang, Sragen yang menyulap biji kapuk jadi minyak goreng curah. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SRAGEN, solotrust.com - Warga Bunder RT 15, Kedung Waduk, Karangmalang, Sragen, Sukarno tak menyangka biji kapuk sisa industri rumahannya dapat disulap menjadi komoditas bernilai hingga dapat mendatangkan cuan.

Semua berawal dari media sosial pada 2016 silam atau empat tahun sejak Sukarno memulai usaha kapuknya. Ia yang biasanya membuang sisa biji kapuk, akhirnya berhasil mengolahnya menjadi barang bernilai, seperti: minyak goreng curah klenteng, bungkil; pakan ternak, hingga blotong atau ampas sebagai pupuk.



Diungkapkan Sukarno, semua itu berawal dari rasa penasaran dan coba-coba. Bahkan, dirinya tak serius memperhitungkan hasil di awal eksperimen.

“Awalnya ini termasuk limbah, terus kok kenapa bijinya nggak dipakai gitu? Terus saya lihat-lihat di medsos (media sosial) untuk melihat pembuatan minyak, terus saya lihat alatnya nggak punya, mesinnya saya beli di Jakarta. Terus saya proses ini, belum tahu jualnya di mana, terus yang beli siapa, belum tahu,” beber dia.

Rasa penasarannya berbuah manis. Berkat relasinya, Sukarno mampu menjual olahan biji kapuk menjadi bungkil atau pakan ternak ke salah satu pabrik di Klaten. Kini ia menjadi penyetor bahan pakan ternak itu.

Nggak punya pandangan laku atau enggaknya, enggak tahu. Terus ada teman nawari ke pabrik ternak, Klaten. (Sekarang) Sudah dikontrak sama pabrik, saya cuma kirim,” terangnya.

Berbeda dengan bungkil, di awal eksperimennya, Sukarno sempat kesulitan menjual olahan minyak biji kapuk atau klenteng selama dua tahun awal. Hingga akhirnya, minyak curah olahan sisa biji kapuk tersebut ditawar pembeli asal Semarang.

“Terus minyaknya itu temponya lama juga belum ada yang ambil dan laku, saya carikan info yang beli minyak klenteng itu siapa nggak ada yang tahu,” beber Sukarno.

“Lama-lama, temen ada yang ngasih tahu. Pak, minyak biji klenteng punya? Iya, harganya berapa? Rp8000 dulu, adanya berapa Pak? Adanya 150 drum diambil semua dari Semarang,” imbuhnya.

Setelah itu, minyak curah olahan biji kapuknya menjadi buruan beberapa pengepul, terutama di tengah kelangkaan minyak goreng saat ini. Bahkan, para pengepul datang jauh-jauh dari Magelang hingga Jakarta.

“Permintaan banyak, tapi mesinnya cuma terbatas dua, bijinya setahun cuma berbuah satu kali, jadi agak susah nyari bahan bakunnya. Kalau mesinnya dua itu 200 kilo per-hari, klentengnya makan dua ton,” terang Sukarno.

“Ini ke Jakarta sama Magelang,” imbuhnya.

Sudah pernah minta bantuan ke pemerintah setempat

Berkat inovasinya dalam mengolah biji kapuk, beberapa tahun lalu Sukarno pernah mengirimkan minyak olahannnya ke dinas terkait di Sragen. Namun, hingga saat ini dirinya merasa tak pernah mendapat respons serius.

“Saya sudah mengajukan dulu awal-awal ke Dinas Perindustrian Sragen nggak ada tanggapan, sama sekali nggak ditanggapi pemerintah daerah,” bebernya.

Padahal, Sukarno berharap dapat menyuling minyak-minyak curahnya sendiri. Sementara, karena keterbatasannya, Sukarno baru dapat menjual olahan minyak klenteng jenis curah.

“Seandainya saya bisa memproses minyak goreng, bisa meringankan masyarakat sini, bisa dimurahkan, tapi saya nggak bisa memproses minyak goreng sendiri. Proses tangan kedua orang lain, saya cuma jual curah,” ungkapnya. (dks/rich/luthfiyah)

(and_)

Berita Terkait

Dialihwahanakan ke Pertunjukan Panggung, Payung Bunder Suarakan Persoalan Kaum Marginal

Kapuk Bisa Diolah jadi Minyak dan Pakan Ternak, Begini Prosesnya

Pandemi, Sanggar Seni Kemasan Produksi Tayangan Payung Bunder

Kebakaran Hebat Melanda Deretan Kios di Kompleks Pasar Bunder Sragen

Ini Penyebab Kebakaran Pasar Bunder Kemarin Sore

Kios di Pasar Bunder Sragen Terbakar

Kapuk Bisa Diolah jadi Minyak dan Pakan Ternak, Begini Prosesnya

Bimsalabim, Cara Unik Warga Sragen Sulap Biji Kapuk jadi Minyak Goreng

Kapuk Bisa Diolah jadi Minyak dan Pakan Ternak, Begini Prosesnya

Bimsalabim, Cara Unik Warga Sragen Sulap Biji Kapuk jadi Minyak Goreng

Ratusan Siswa SD Pentas Kethoprak di Lereng Merapi

Tingkatkan Pelayanan, Kapolres Resmikan Fasilitas Baru Mapolres Sragen

Bulog Sosialisasikan HPP Gabah Rp6.500/kg ke Petani Desa Kecik Sragen

Kapolres Sragen Pimpin Sertijab Wakapolres, Kompol Novilia Gantikan Kompol Syuhada

Polres Sragen Ikuti Evaluasi Kualitas Gudang Penyimpanan Senjata Api

Padukan Bumbu Jasundo, Rica Mentok Cikal Tawarkan Kelezatan Berbeda

Debat Publik II Pilkada Sragen 2024: Sigit-Suroto Fokus Pengentasan Kemiskinan, Untung-Suwardi Tawarkan Kesejahteraan

Tingkatkan Pelayanan, RSUD Sukoharjo Gelar Forum Konsultasi Publik

Noah Sukses Hibur Pecinta Musik Kota Gaplek, Ariel: Wonogiri Luar Biasa!

Soal Bisnis di Balik Penjara Versi Tyo Pakusadewo, Karutan Cipinang: Informasi Menyesatkan!

Kapuk Bisa Diolah jadi Minyak dan Pakan Ternak, Begini Prosesnya

AirNav Layani 52.871 Pergerakan Pesawat Periode Nataru

Imbas Peniadaan Mudik, AirNav Catat Pergerakan Pesawat Turun Signifikan

Bimsalabim, Cara Unik Warga Sragen Sulap Biji Kapuk jadi Minyak Goreng

Kapuk Bisa Diolah jadi Minyak dan Pakan Ternak, Begini Prosesnya

Bimsalabim, Cara Unik Warga Sragen Sulap Biji Kapuk jadi Minyak Goreng

Imlek di Tengah Pandemi, Klenteng Tien Kok Sie Pastikan Tidak Ada Perayaan

Warga Lintas Agama Saha Masyarakat Tionghoa Reresik Klenteng

Hadiri Sahur Keliling di Klenteng Yogyakarta, Sinta Nuriyah Wahid Ajak Jaga Kesatuan dan Persatuan

Jelang Imlek, Lampion di Kawasan Pasar Gede Mulai Dipasang

Harga Telur Ayam di Pasar Tradisional Turun, Minyak Goreng Merangkak Naik

Kendalikan Inflasi, TP PKK Pusat Salurkan 15.120 Liter Minyak Goreng Murah ke Masyarakat

Warga Boyolali Serbu Beras hingga Telur Murah

Minyak Goreng Alternatif dari Mikroalga, Apa itu?

Ramai Zulhas Bagi-bagi Minyak Gratis, Jokowi Minta Menterinya Tak Kampanye dan Fokus Kerja

Pemerintah Larang Ekspor CPO dan Turunannya Mulai Hari Ini

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Peningkatan Curah Hujan Jelang Libur Nataru

Syarat Dapat Migor Harus Beli Barang Lain, Konsumen Bingung

Mendag Tetapkan Harga Migor Curah Rp14.000/Liter

Waspada La Nina! Wilayah Indonesia Diprediksi Alami Curah Hujan di Atas Normal

BMKG: Potensi Curah Hujan Tinggi Masih Terjadi di Bulan Februari

Perlu Penanggulangan Jangka Panjang untuk Tangani Kekeringan Wonogiri

Berita Lainnya