SUKOHARJO, solotrust.com- Tim kesehatan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo hingga saat ini belum menemukan adanya korban jiwa terkait dampak langsung bau dari produksi PT Ryon Utama Makmur (PT RUM) yang menyebabkan meninggal dunia pada salah seorang warga Nguter. Adanya aksi warga melalui media sosial yang menyebutkan salah satu anak balita berinisial ALB, yang diduga meninggal akibat dampak operasional PT RUM beberapa waktu lalu masih belum ada bukti.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo beserta Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo membantah akan adanya dampak langsung dari operasional PT RUM, yang merenggut korban jiwa. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil diagnosa tim dokter terhadap salah seorang warga Nguter berinisial ALB, seorang bayi yang mengalami sakit dan meninggal beberapa waktu lalu. Hasil rekam medis dan riwayat ALB bayi berumur 10 bulan asal Desa Celep, Kecamatan Nguter menunjukkan meninggalnya difaktorkan kebocoran di sekat jantung yang sudah dialami sejak lahir.
Hasil diagnosa dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Sukarno mencatat, ALB memiliki kelainan bawaan sejak lahir sehingga tidak bisa dikatakan akibat bau PT RUM.
Menurut Direktur RSUD Ir Sukarno Gani Suharto menyebutkan, bayi 10 bulan berinisial ALB memiliki masalah dengan jantung yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. ALB diketahui pertama dirawat saat 12 hari usia lahir. Catatan medis ALB memperlihatkan pada tanggal 20 sampai 27 April 2017, ALB sudah dirawat di RSUD dan masuk di ICU Intensif bayi. ia kemudian rujuk ke Moewardi karena ternyata kelainan jantung bawaan sejak lahir untuk pemeriksaan lebih detail. Hasil pemeriksaan menampakkan adanya kebocoran sekat jantung yang sudah dialami sejak lahir.
“ALB diketahui terakhir datang pada 25 Februari masuk IGD dalam kondisi sesak nafas, batuk, pilek dan demam. Setelah stabil dikirim ke bangsal pada tanggal 25 kemudian tanggal 26 kondisi ALB drop menurun, masuk ICU dengan bantuan alat nafas. Pada tanggal 27 pasien diketahui kejang dengan kadar CO2 meningkat dan O2 menurun. karena tidak kunjung membaik pasien meninggal pada tanggal 1 maret pukul 13.20 WIB.” Jelas Gani
Sebelumnya marak kabar beredar di kalangan masyarakat Sukoharjo terdapat korban jiwa akibat bau dari operasional PT RUM beberapa waktu lalu. (arif)
(wd)