Hard News

Bubur Samin Pantik Perhatian Masyarakat Luar Kota hingga Wali Kota Solo, Pihak Masjid: Ada Sisi-sisi Lain di Sini

Jateng & DIY

9 April 2022 11:14 WIB

Pembagian bubur samin di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Animo masyarakat terhadap pembagian bubur samin oleh Masjid Darussalam Jayengan, Serengan, Solo terus meningkat sejak hari pertama hingga hari keenam puasa, Jumat (8/4) sore.  Pihak masjid yang awalnya mengolah 35 kg beras untuk bubur samin, kini menambah produksi beras menjadi 40 kg sejak hari ketiga Ramadan.

Melihat antusias itu, pihak masjid berinisiasi membagi antrean menjadi dua jalur. Sementara, antrean pembagian bubur samin selalu nampak mengular di gang masuk masjid atau tepatnya di Jl. Jayengan Kidul, Serengan, Solo hingga ke Jl. Gatot Subroto.



“Sebelum hari ketiga sampai keluar ke jalan, akhirnya kita bagi dua-dua, supaya tidak terlalu menganggu jalan,” ujar Ketua Panitia, Noor Cholish, saat diwawancarai Solotrust.com Jumat (8/4) sore.

Cholish pun mengapresiasi antusiasme masyarakat yang tinggi tersebut. Terlebih, diungkapknya hingga hari ke-enam Ramadan Jumat (8/4) antrean tersebut tak menimbulkan kericuhan.

“Ada sesuatu hal yang terkesan di sini, yang pertama antusias dari masyarakat itu sendiri mau antre, tidak saling merusak, mendorong, Alhamdulilah tertib terus,” terangnya.

Cholish menilai, dari antrean tersebut terdapat sisi-sisi keberkahan, kesabaran, hingga kebersamaan. Menurutnya, hal itu pula yang menjadi keistimewaan pembagian bubur samin yang sudah dilakukan pihak masjid sejak 1985 silam.

“Ada sesuatu hal yang terkesan di sini, ada sisi-sisi lain, ada sisi keberkahan, ada sisi kesabaran, ada sisi kebersamaan,” ujarnya.

Tarik perhatian masyarakat luar Solo hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming

Bubur samin yang terbuat dari beras, daging tetelan, sayur, dan minyak samin, nyatanya tak hanya memantik masyarakat Kota Solo saja. Masyarakat luar kota pun juga antusias mengantre.

Untuk diketahui, pembagian bubur samin dilakukan dua sesi pihak masjid, yakni sesi pertama sebanyak seribuan porsi yang dibagikan usai Salat Ashar. Tiga ratusan porsi lainnya dibagikan saat waktu berbuka.

Sementara, diberitakan Solotrust.com sebelumnya pada Minggu (3/4), salah satu pengantre, Nuning Nurhianti, mengaku datang jauh-jauh dari Wonogiri demi mendapatkan satu rantang bubur samin.

Nuning bahkan sudah melakukan kegiatan ini sejak 7 tahun yang lalu, setelah tahu tradisi pembagian bubur samin dari media massa. Menurutnya, mengikuti antrean bubur samin sudah menjadi kebiasaannya hingga kini.

“Saya sudah ke sini sekitar 7 tahun, saya tahunya dari koran, saya ke sini penasaran bubur samin itu apa. Setelah merasakan jujur setiap tahunnya saya kangen,” ungkapnya kepada Solotrust.com Minggu (3/4) lalu.

Tak hanya Nuning, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga kedapatan sempat ikut mencicipi bubur samin Masjid Darussalam ini pada Senin (4/4) lalu.

Sementara, pembagian bubur samin yang diadakan Masjid Darussalam Jayengan Solo kali ini merupakan yang pertama sejak 2 tahun terhenti pandemi Covid-19. Sedangkan, pembagian bubur samin merupakan tradisi masjid tersebut sejak 1985 silam.(dks)

(zend)