SOLO, solotrust.com - Kekurangan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surakarta nampaknya cukup berpengaruh pada pelaksanaan program kerja selama ini. Akibatnya, Pemkot harus membuka kesempatan bagi ASN dari luar daerah untuk mutasi ke kota Bengawan.
Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Surakarta Dwi Ariyatno mengurai, sedikitnya 400 ASN di kota Solo terus berkurang akibat pensiun. Disisi lain, belum dicabutnya kebijakan moratorium perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) memaksa pemkot mengangkat tenaga kontrak dengan perjanjian kerja (TKPK).
“Tapi kelemahannya TKPK tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan Pemkot. TKPK hanya teknis lapangan saja, kalau administrasi dan terkait anggaran tetap ditekel ASN,” katanya.
Sebagai solusi untuk menutup kekurangan ASN, Pemkot membuka kesempatan mutasi ASN dari luar daerah ke Kota Bengawan. Dalam setahun terakhir sedikitnya 200 ASN telah mengajukan mutasi masuk ke Kota Solo. Pemkot, kata Dwi, membuka keran mutasi masuk secara penuh, tanpa syarat apapun.
“Nek nduwe sedulur (ASN) di luar daerah, langsung saja ke Solo. Tapi persoalannya setelah kita menerima, tetapi ternyata mereka (daerah asal) nggondeli,” katanya.
Kondisi itu cukup dimaklumi oleh BKPPD. Pasalnya kondisi kekurangan ASN juga dialami hampir di seluruh kabupaten/kota se Indonesia. Hal yang sama pasti juga akan dilakukan pemkot jika ada ASN yang mengajukan mutasi keluar daerah. (vin)
(wd)