BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menetapkan penutupan sementara semua pasar hewan mulai 27 Mei hingga 10 Juni 2022. Terkait itu, petugas PMI pun langsung terjun ke peternak hewan sapi maupun kambing untuk melakukan penyemprotan dengan disinfektan.
Selain penyemprotan di sejumlah kandang ternak, petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan di setiap pasar hewan di Boyolali.
“Sesuai janji kami mendukung visi misi Pemkab Boyolali untuk mendukung semua program, termasuk di bidang sosial dan kebencanaan,” kata Ketua PMI Boyolali, Sunarno kepada wartawan, Kamis (26/05/2022).
PMI bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Pertanian melakukan penyemprotan pasar hewan di seluruh Boyolali.
“Dengan adanya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), kami bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Pertanian melakukan penyemprotan,” ucap Sunarno.
Penyemprotan di pasar hewan Jelok, PMI menerjunkan tim sebanyak 30 orang KSR, 30 orang Sibat,30 orang relawan desa, serta 12 orang pengurus dan staf.
“Kami bersatu untuk penanganan virus PMK pada ternak hewan sapi. Kami juga melibatkan relawan dan warga,” tandasnya.
Surnano meminta para peternak di wilayah Boyolali apabila ternak miliknya terkena gejala suspect dan gejala mulut pada hewan untuk segera melaporkan kejadian itu kepada dokter hewan maupun Dinas Peternakan dan Pertanian.
“Pada intinya para peternak bersabar dan tenang dalam menghadapi PMK dan juga ikut prihatin, semoga virus PMK tersebut segera berakhir,” kata dia.
Selama penutupan pasar hewan, petugas PMI akan terus berupaya melakukan penyemprotan disinfektan, baik di pasar hewan maupun kandang ternak.
“Slama penutupan pasar hewan ini, kami akan melakukan penyemprotan pasar. Penyemprotan tersebut diharapkan dapat membunuh kuman atau virus PMK pada hewan sapi,” pungkasnya. (jaka)
(and_)