BOYOLALI, solotrust.com – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali mulai melakukan vaksinasi sapi tahap pertama di dua wilayah, yakni di Desa Samiran, Kecamatan Selo dan Kecamatan Andong.
Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan, penyuntikan hewan ternak sapi ini untuk mengantisipasi masuknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Samiran.
"Desa Samiran ini di-lockdown untuk lalu lintas sapi dari luar. Desa ini kami prioritaskan hari pertama pelaksanaan vaksinasi. Kami siapkan 200, tapi minimal seratus suntikan ekor sapi," ungkapnya kepada wartawan, Senin (27/06/2022).
Dalam melakukan vaksinasi sapi, Disnakkan Kabupaten Boyolali menyiapkan dua tim. Adapun tim pertama, yakni tim skrining bertugas melakukan pemeriksanaan kondisi kesehatan sapi. Setelah kondisi sapi dipastikan aman, tim kemudian menyuntikkan dua mili vaksin. Hewan ternak menjadi prioritas, yakni sapi perah sehat.
“Ternak yang divaksin adalah sapi yang sehat dan diutamakan adalah yang pertama sapi perah,” kata Lusia Dyah Suciati.
Setelah vaksin dosis pertama disuntikan, sapi akan mendapatkan dosis kedua satu bulan berikutnya. Sementara dosis ketiga baru akan disuntik dengan jangka waktu enam bulan kemudian.
"Disnakkan Boyolali mendapat jatah vaksin sejumlah 19 botol vaksin dengan jumlah 1900 dosis yang diterima pada Jumat (24/06/2022). Setiap satu ekor sapi akan mendapatkan dua mili vaksin. Setiap satu botol vaksin berisi 200 mili untuk seratus ekor sapi," beber Lusia Dyah Suciati.
Vaksinasi sebanyak 200 dosis untuk hewan ternak sapi mendapat program Desa Korporasi Sapi (DKS) yang ada di Kecamatan Andong.
"Hingga 26 Juni 2022 hewan ternak yang mengidap PMK sebanyak 32 ekor, suspek PMK mencapai 3748 ekor, sembuh PMK 753 ekor, dan mati sebanyak 30 ekor yang tersebar di 22 kecamatan di Boyolali," urai Lusia Dyah Suciati.
Sementara itu, Ketua Kelompok Dadi Maju Desa Samiran, Suparno, mengaku senang hewan ternaknya mendapat vaksin. Sejak ditutupnya sejumlah pasar hewan di Boyolali akhir Mei lalu, sekira seratus peternak di wilayah Desa Samiran di-lockdown.
“Kami bersyukur, berarti dari pihak pemerintah memerhatikan kami selaku peternak sapi,” ucapnya. (jaka)
(and_)