SEMARANG, solotrust.com - Penegakan peraturan daerah (Perda) di tengah masyarakat sering kali menimbulkan gejolak.
Namun, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi selama ini memiliki cara bagaimana meminimalisir hal tersebut sehingga proses penerbitan berjalan kondusif.
Hendi mengatakan Semarang menjadi ibukota provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk 1,6 juta jiwa. Jumlah penduduk meningkatkan di waktu siang hari menjadi 2,5 juta dikarenakan banyaknya penduduk dari luar kota yang bekerja di kota Semarang dari pagi hingga sore.
"Yang dari luar kota ada yang bekerja jadi buruh pabrik, mereka punya usaha di Semarang, yang punya ketrampilan atau yang tidak punya ketrampilan," katanya saat sambutan acara penyerahan penghargaan di Aula Kantor Walikota, Jumat (26/6).
Ia melanjutkan, permasalahan muncul ketika orang yang memiliki ketrampilan dan mencari rezeki di Semarang.
Yang dimaksud mereka yang mendirikan lapak-lapak yang tidak berizin di berbagai tempat dianggap melanggar Perda.
Di sisi lain, banyak juga yang tidak memiliki ketrampilan bekerja di Semarang. Menurutnya itu dianggap problematik dalam menegakkan
"Mengurangi (penduduk) dan kepengen kotanya jadi rapi itu bedanya tipis-tipis. Dari mereka yang tidak memiliki ketrampilan ada yang jadi PGOT," ujarnya.
Dari penjelasannya, ia merasa perlu bahwa kepala satpol PP harus di pimpin orang yan dianggap mampu mengetasi persoalan tersebut.
"Pak Fajar (Kasatpol PP Kota Semarang), dalam menjalankan perda, camat lurah harus dilibatkan, mereka harus jadi benteng yang pertama, kalau sampai ada penegakan harus humanis," tegas Hendi.
Kemudian ia menceritakan masa pandemi beberapa waktu lalu. Begitu semangat satpol PP penegakan perda, lapak-lapak kemudian disemproti dengan air.
"Saking semangatnya menerjemahkan perintah saya, temen satpol PP menyemprot dengan air. Padahal sebenernya tidak begitu, Kasatpol PP mengatakan sudah diperingatkan 3 kali," jelasnya.
Ia mengingatkan kepada seluruh jajarannya, apapun itu, penegakan perda tetap harus humanis.
"Kalau dulu langsung semprot, sekarang, assalamualaikum, baru disemprot," candanya. (fj)
(zend)