Pend & Budaya

Sambut TA Baru, SMK Negeri Jatipuro Siapkan Lab Berbasis Project Based Learning

Pend & Budaya

30 Juni 2022 12:40 WIB

Bank mini di SMK Negeri Jatipuro sebagai salah satu penerapan Project Based Learning untuk siswa jurusan Akuntansi. (Foto: Dok. Solotrust.com/wd)

KARANGANYAR, solotrust.com – SMK Negeri Jatipuro, Karanganyar mempersiapkan sejumlah laboratorium (lab) untuk praktek kerja para siswa disetiap jurusan saat tahun ajaran (TA) 2022/2023 Juli mendatang.

Kepala SMK Negeri Jatipuro, Sri Eka Lelana mengatakan pembuatan lab tersebut didasari penerapan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka serta metode pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL).



“Seperti untuk jurusan akuntansi (AKL) ini, kita membuat mini bank yang kita kerjasama kan dengan salah satu BPR di Karanganyar. Kemarin Direktur BPR tersebut sudah datang ke sini dan setuju dengan konsep mini bank ini,” ujar Eka pada Solotrust.com, Rabu (29/6).

Eka mengungkapkan dengan adanya bank mini ini para siswa belajar selayaknya yang terjadi pada dunia kerja khususnya perbankan. Bahkan pihaknya menyiapkan meja untuk berbagai divisi perbankan seperti teller, customer service (cs), finance, marketing, accounting hingga direktur.

“Nantinya para siswa AKL ini akan belajar begini menjadi teller, cs dan divisi yang lain. Kita bikinkan simulasi perbankan, mulai dari buku tabungan dan catatan lainnya, termasuk uang mainan untuk simulasi siswa menabung dan mencatatkan pada sistem,” urainya.

Tak hanya simulasi, pihaknya juga akan membuka tabungan bagi para siswa di bank mini tersebut yang akan disupervisi oleh pihak BPR terkait.

“Nantinya itu siswa juga bisa menabung beneran dengan uang beneran, bisa diambil dari bank ini, tercatatkan dibuku tabungan masing-masing. Nah proses tabungan ini nantinya akan bekerja sama dengan BPR terkait supervisinya, jadi benar-benar aman dan dikelola oleh anak-anak,” kata Eka.

Selain itu pihaknya juga telah membuat Skanja Production House (SPH) khusus untuk jurusan Tata Busana (TB). Rumah produksi milik siswa itu memiliki alur kerja seperti halnya industri pembuatan pakaian.


Para siswa diajarkan secara langsung memproduksi berbagai macam pakaian di SPH, mulai dari mendesain, memotong, menjahit hingga proses baju siap jual. Siswa juga dituntut untuk kreatif agar menghasilkan produk pakaian yang menarik dan memiliki nilai jual.

“Kita tantang anak-anak jurusan tata busana ini untuk membuat baju yang marketable (bisa dijual-red) di SPH ini. Masyarakat umum juga bisa menjahitkan baju di SPH ini sesuai desain yang diinginkan,” sebutnya.

Baju yang diproduksi siswa jurusan TB di SMK Negeri Jatipuro, lanjut Eka, yang dijual melalui pameran atau secara langsung, dapat menjadi salah satu sumber penghasilan bagi siswa dan jurusannya.

Eka berharap dengan produksi busana di SPH membuat jurusan TB dapat mandiri dan para siswa dapat menambah uang saku. Hal tersebut tentu menjadi motivasi tersendiri bagi siswa jurusan TB untuk memproduksi baju yang memiliki kualitas tak kalah saing dengan yang ada di pasaran.

“Kemarin kita perbaiki plafon atas SPH ini kita buat bagus itu juga dari hasil anak-anak TB menjual baju, jadi sambil belajar, sambil menghasilkan tambahan uang jajan, terus jurusannya juga bisa mandiri,” tandasnya.

Selain itu, Eka juga menyiapkan peralatan bengkel otomotif yang mumpuni sesuai standar pabrik untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO). Menggandeng salah satu produsen mobil ternama di Indonesia, SMK Negeri Jatipuro memberikan pembelajaran pada siswa TKRO bagaimana menangani masalah perbaikan kendaraan.

“Kita buat rusak kendaraan kita secara manual dulu, supaya para siswa mampu memahami kendaraan secara manual. Standar peralatan kita pun malah dinilai diatas standar industri otomotif ya, saya kira sangat mumpuni dari segi SDM (sumber daya manusia) pengajar, peralatan dan siswa,” terangnya.

Ia berharap melalui penerapan PBL di SMK Negeri Jatipuro, mampu mencetak SDM unggul yang mampu bersaing di dunia industri.

“Dengan berbagai pengalaman dan pembelajaran yang kita berikan selama di SMK Negeri Jatipuro, kami berharap alumni dari sini dapat mnejadi SDM unggul baik untuk terjun di dunia industri maupun kewirausahaan mandiri nantinya.

Sebelumnya banyak alumni SMK Negeri Jatipuro yang sudah terjun di dunia industri bahkan sebelum kelulusan berlangsung.

Bahkan menurut pantauan Solotrust.com, di hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TA 2022/2023, Rabu (29/6), sudah ada 400 calon siswa yang mendaftar di SMK Negeri Jatipuro. Angka tersebut sudah melampaui target, yang hanya membuka 360 kursi untuk siswa baru nantinya. (zend)

()