Hard News

Kemenkes Tetap Pantau Kesehatan saat Jemaah Haji Pulang ke Indonesia

Nasional

14 Juli 2022 16:28 WIB

Jemaah haji yang pulang ke Tanah Air dibekali Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) untuk pemantauan kesehatan selama 21 hari. (Foto: Kemenkes)

JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan tetap melakukan pemantauan kesehatan terhadap para jemaah haji yang kembali ke tanah air mulai 15 Juli besok.

Pemantauan kesehatan jemaah haji ini dilakukan oleh dinas kesehatan daerah masing-masing selama 21 hari untuk deteksi dini penyakit menular diantaranya Covid-19, Mers-CoV, Meningitis, polio dan penyakit yang menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC).



Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi.

Jemaah haji akan dibekali dengan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji (K3JH). Selama 21 hari masa pemantauan, jika terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jemaah haji segera ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH.

“Apabila dalam kurun waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, maka jemaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada puskesmas terdekat,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana.

Ia mengingatkan jemaah haji agar tetap Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya jemaah di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.

''Untuk memastikan jemaah tetap sehat sekembalinya ke tanah air,'' ujar dr.Budi.

Dilansir laman resmi kemkes.go.id, jemaah haji yang tiba di Bandara Internasional (debarkasi) akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.

Jika didapati jemaah yang menunjukkan poensi penyakit menular maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Selain skrining kesehatan, Kemenkes juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan.

Selain itu juga menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jemaah haji Indonesia yang tiba di tanah air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.

(zend)