Hard News

Tangis Keluarga Junaedi Pecah: Anak Petani Peraih Perak Blind Judo ASEAN Para Games XI Solo 2022

Nasional

3 Agustus 2022 11:03 WIB

Tangisan keluarga Junaedi peraih perak ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022 J1-60 kg blind judo di ConventionTerminal Tirtonadi, Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Suasana tangis pecah usai pengalungan medali blind judo kelas J1-60 kg pria ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022 di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (2/7) sore. Rasa haru bercampur bangga dirasakan keluarga Junaedi, wakil Indonesia yang mempersembahkan perak di kategori tersebut.

Kendati gagal merengkuh emas usai dikalahkan wakil Thailand, Vitoon Kongsuk yang berhasil menyapu 3 kemenangan, kekalahan itu nyatanya tak mengurangi rasa bangga keluarga Junaedi. Terlebih perengkuh perak itu dibesarkan di Kampung Cibogo, Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) sebagai anak petani.



Kakak Junaedi, Asep mengaku sering memotivasi adiknya untuk mempersembahkan prestasi bagi tim Merah Putih. Baginya, keterbatasan itu menambah motivasi Junaedi untuk terus bertanding.

"Saya pribadi kasih motivasi, Jun, kamu harus jadi orang yang berguna, tenggoklah keluarga kita, kami keluarga kecil, bukan orang yang punya, orang petani ini Junaedi kadang-kadang bercangkul, gembala kambing," ujar Asep kepada awak media, Selasa (2/8) sore.

Perjuangan Junaedi dan keluarga untuk bisa sampai podium APG 2022 tentu bukan hal mudah. Demikian, keluarga terus memotivasi Junaedi sejak ia memutuskan fokus di bidang olahraga terutama judo.

Asep mengungkapkan, sebelum terjun ke blind judo, Junaedi sempat menekuni beberapa cabang olahraga (Cabor) lain. Namun kini Junaedi memfokuskan diri di Cabor judo hingga mampu meraih perak dan menempati peringkat 11 dunia.

Ia pun berharap adiknya mampu terus membuktikan diri dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

"Dulunya dia main catur, dia sempat bermain renang, harus fokus satu. Katanya (Junaedi) 'saya fokusnya di judo'," ungkapnya.

"Itu (judo) dari umur SMP, sedikit-sedikit-sedikit, pokoknya buktikan, meskipun menjajak dari orang kecil orang sederhana, tetapi buktikan pada Indonesia bahwa kamu bisa," tambahnya.

 

Ditargetkan lolos Paralimpiade Paris 2024

Langkah Juanedi masih panjang, hal itu diungkapkan sang pelatih National Paralympic Committe (NPC) Indonesia, Lee Young.  Junaedi menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan untuk lolos event multi olahraga difabel dunia, Paralimpiade Paris 2024 mendatang.

Salah satu langkah memastikan tiket Paralimpiade, Junaedi mesti mengamankan peringkat 11 yang kini sudah ia capai. Diungkapkan, Paralimpiade diikuti 12 peringkat teratas dunia.

Sementara, peringkat di bawah tersebut masih dapat mengikuti kualifikasi untuk mendapatkan wild card.

Pelatih NPC Indonesia asal Korea Selatan (Korsel) itu menjelaskan, untuk mengamankan peringkat, Junaedi harus terus menambah poin dengan tetap berkompetisi di event internasional.

"Junaedi memang sudah masuk ranking 11, tetapi kalau kita tidak ikut pertandingan dunia poinnya turun-turun lagi," ujarnya kepada awak media.

"Itu programnya harus kita ikutin, nanti misalnya rangking 12 nggak masuk ada wild card, tapi kita amankan ranking 12 dunia," tambahnya.

Juanedi dan kawan-kawan setidaknya mesti bertanding di 3 hingga 4 event untuk menjaga dan menambah poin.

Sebelum berjuang melenggang ke Paralimpiade, Junaedi kini juga dipersiapkan untuk mengikuti ajang APG XII Kamboja 2023 dan Asian Para Games XIX Hangzou, Tiongkok 2022.

"Kita persiapan lagi untuk ASEAN Para Games tahun depan Kamboja, terus Asian Para Games," tukasnya. (dks)

(zend)