SOLO, solotrust.com – Acara Penutupan (Closing Ceremony) ASEAN Para Games (APG) XI tahun 2022 kembali dipusatkan di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (6/8).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NPC Indonesia, Rima Ferdianto mengklaim gelaran ini akan lebih meriah dari acara pembukaan (Opening Ceremony) pada Sabtu (30/7) lalu.
"Kalau di Opening Ceremony dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, maka di Closing Ceremony akan ditutup langsung oleh Presiden RI Joko Widodo," paparnya pada konferensi pers, Sabtu (5/8) malam.
Selain itu akan ada penampilan dari musisi-musisi Indonesia, antara lain Delon Thamrin, Yura Yunita, Novia Bachmid, Alffy Rev, Novia Bachmid, hingga musisi-musisi lokal lainnya.
Selanjutnya akan ada kolaborasi yang dipersembahkan dari Indonesia dengan seniman negara yang didapuk jadi tuan rumah ASEAN Para Games (APG) selanjutnya, yakni Kamboja.
"Inti acara dari Closing Ceremony adalah pemberian bendera dari APSF (ASEAN Para Sports Federation) oleh tuan rumah Indonesia yang menjadi house country (tuan rumah) kepada house country selanjutnya, yakni Kamboja. Ada dance dari Kamboja, " ungkapnya.
Acara inti Closing Ceremony yakni pemadaman api obor atau kaldron sebagai tanda telah usainya gelaran APG XI.
Tak hanya disuguhkan dahsyatnya penampilan secara langsung, bagi masyarakat yang menonton melalui televisi akan dapat menikmati
“Akan ada pelibatan teknologi yang canggih di Closing Ceremony yang tidak ada di Opening Ceremony. Melibatkan teknologi canggih ini nanti hanya akan bisa dilihat teman-teman dari broadcast (siaran) jadi bisa dilihat di TV tapi ketika live tidak ada," tukasnya.
Bukan hanya penyuguh acara, namun segi artistik panggung juga dikonsep sedikit berbeda dengan saat Opening Ceremony.
Project Manager OCC (Opening and Closing Ceremony) APG ke-11, Dwi Indra Saputra menyebut akan ada ornamen-ornamen tambahan untuk meagungkan konsep panggung Closing Ceremony nanti.
"Semua beda yang pasti. Stage beda walaupun agak sama kita lebih ke nusantara secara konsepnya. Kalau kemarin lebih ke Jawa banget, kalau sekarang lebih ke nusantara lah, walaupun lebih ke artistiknya," papar Indra saat diwawancarai Solotrust.com pada Jumat (5/8) di Stadion Manahan Solo.
Meski dengan waktu singkat, pihaknya mengaku tak kewalahan untuk mendesain ulang panggung selebar 20 meter tersebut menjadi wajah nusantara.
"Prosesnya sama seperti opening (ceremony), personelnya sama, cuma sekarang lebih smooth karena bukan mendirikan dari nol. Sekarang lebih ke ornamen sih jadi personelnya tidak banyak seperti kayak opening," pungkasnya. (riz)
(zend)