Hard News

Solo Siap Gaungkan Eksistensi Pariwisata Lewat Sport Tourism

Jateng & DIY

16 Agustus 2022 17:00 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat membawa obor ASEAN Para Games XI Solo 2022. Gelaran ini membawa dampak besar bagi perekonomian kota Solo.

SOLO, solotrust.com – Kota Solo terus menyiapkan diri sebagai destinasi wisata olahraga (sport tourism) dengan mengembangkan dan membenahi fasilitas pendukung.

Subkoordinator Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Terry Sulistyaningrum menjelaskan fasilitas pendukung inilah yang kemudian menjadi kekuatan bagi Kota Solo untuk menyatakan kesiapannya dalam menunjang sport tourism, khususnya dari sektor pariwisata.



"Kalau sempurna (siap) ya kita bisa dikatakan ranah menuju ke situ. Dari pihak kita tidak bisa mengatakan sempurna atau apa ya, karena masyarakat yang nanti menilai kita dari pihak pemerintah mencoba untuk melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada," jelasnya ketika ditemui Solotrust.com, Senin (15/8).

Salah satu fasilitas pendukungnya ialah jalur-jalur olahraga yang akan dikemas melewati sejumlah tempat wisata.

Bagi Solotruster penggemar olahraga gowes, misalnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyiapkan tiga rute bersepeda.

Pertama, rute sejarah dengan jarak sekira 5,3 kilometer yang akan melewati Keraton Kasunanan, Benteng Vastenburg, Pasar Gede, Bunker Tua Balai Kota Solo dan Pura Mangkunegaran.

Kedua, ada rute kriya dengan jarak 10,7 kilometer. Jalur ini akan melewati Kampung Blangkon Serengan, Kampung Batik Laweyan, Kampung Batik Kauman, sampai di Museum Batik Danar Hadi.

Terakhir, ada rute taman yang nantinya melewati Taman Balekambang hingga Taman Monumen 45.

Tak dipungkiri, gemilang sport tourism tersebut turut mendongkrak dampak-dampak positif yang cukup signifikan dirasakan Kota Solo.

Ditambah dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan olahraga difabel terbesar se-Asia Tenggara, ASEAN Para Games yang membuat Solo semakin dilirik publik, yang mana hal ini turut berpengaruh pada pendapatan daerah.

"Yang jelas ya Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya meningkat, kenaikan negara kan devisa, kalau pemerintah kota sendiri kan PAD nya meningkat. Sekarang kalau hunian kamar hotel naik 85 persen, otomatis dari pajak hotel aja itu udah masuk berapa persen, dan harapannya target PAD itu akan dipenuhi," jelas Terry.

Berkaca pada saat APG berlangsung, dunia telah melihat kearifan kota Solo. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri khususnya bagi promosi pariwisata kota Solo.

"Dari situ dengan adanya event kita tidak perlu, misakan harus pasang iklan langsung di media luar negeri karena itukan mahal, dengan itu mereka berlomba-lomba ke sini, dan mereka pasti tidak hanya mengambil informasi dari APG, tapi juga sektor pendukung yang ada di Solo,” ucapnya.

Terry menyebut penyelenggaraan event nasional maupun internasional menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi.

“Tentunya masih ada plus minusnya, tapi paling enggak itukan sudah menjadi daya ungkit penarik media untuk datang ke sini, ataupun kunjungan wisatawan otomatis naik, kemudian pertumbuhan eknomi juga naik," lanjutnya.

Selain itu, pengenalan sport tourism juga dilakukan via online. Mulai dari kesadaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang secara sukarela turut menyemarakan tren tersebut melalui sosial media, meskipun dengan tetap di bawah koordinasi Kominfo Kota Surakarta sehingga dapat tersinergi dengan lancar.

"Harapannya dapat menggeliatkan sektor ekonomi di kota Surakarta dan juga termasuk akomodasi Karena kan pesertanya menginap diakomodasi hotel di Solo juga penuh, kuliner juga berdampak, kemudian nanti dicoba juga dengan banding banding paket wisata yang ada di Solo," ungkapnya. (tiv/yyk)

(zend)