SOLO, solotrust.com - Monumen Pers Nasional merupakan museum sejarah di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, berlokasi di Kota Solo, Jawa Tengah. Pada Minggu (14/08/2022), Monumen Pers Nasional bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengadakan Sosialisasi Monumen Pers Nasional di ajang Solo Car Free Day (CFD)kawasan Jalan Slamet Riyadi.
Mengusung tema “Ayo Dolan neng Monumen Pers Nasional”, acara dipandu Rumania dan Gapuk ini sangat menarik perhatian dari masyarakat. Selain itu juga ada gim untuk para pengunjung Solo CFD dengan berbagai hadiah menarik.
Kegiatan ini menarik perhatian khalayak umum dengan adanya permainan Wheel of Fortune atau Roda Keberuntungan. Permainan ini mengharuskan pengunjung memutar papan yang berbentuk.
Staf Humas Monumen Pers, Andi Prabowo, mengatakan acara ini merupakan bentuk sosialisasi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat Kota Solo dan mengajak warga untuk dolan ke Monumen Pers.
Monumen Pers Nasional saat ini bertransformasi menjadi museum digital karena adanya pandemi Covid-19. Monumen Pers Nasional menyediakan empat fasilitas untuk pengunjung.
Pertama, papan baca memuat koran-koran harian, terletak di sisi kanan monumen memuat koran lokal. Sementara, papan di sisi kiri memuat koran nasional.
Kedua, monumen koleksi sejarah pers Indonesia. Ketiga, perpustakaan gratis menyediakan layanan peminjaman buku. Keempat, layanan koran digital sebagai bentuk transformasi digital monumen.
Lewat sosialisasi ini diharapkan masyarakat lebih mengenal dan berminat untuk datang ke Monumen Pers. Berbagai layanan dapat dinikmati secara gratis untuk semua masyarakat.
Tak hanya itu, Monumen Pers Nasional juga menawarkan pengalaman wisata sejarah. Pengunjung dapat melakukan kegiatan dengan komunitas terkait sejarah pers dan periklanan tempo dulu.
Monumen Pers Nasional memiliki sejarah perkembangan pers dan koleksi benda bersejarah. Dengan adanya layanan kunjungan, pengunjung dapat meminta bantuan pemandu museum untuk menjelajahi cerita dan koleksi sejarah pers nasional.
Monumen Pers Nasional juga memiliki koleksi masterpiece. Salah satunya Radio Kambing, memuat sejarah panjang perjuangan pers Indonesia sejak zaman penjajahan.
Lebih lanjut, Andi Prabowoberpesan kepada generasi muda untuk tidak melupakan sejarah. Pasalnya, sejarah adalah identitas negara.
Sebagai informasi, pengunjung dapat mendatangi Monumen Pers Nasional setiap Senin hingga Jumat pukul 09.00 hingga 15.00 WIB tanpa dikenakan biaya alias gratis. Selain itu, Monumen Pers Nasional juga membuka kunjungan virtual gratis sehingga pengunjung bisa berwisata tanpa harus berkunjung langsung.
Objek wisata di dekat Monumen Pers, Museum Radya Pustaka
Salah satu objek wisata di sekitar Monumen Pers adalah Museum Radya Pustaka. Lokasi museum ini tak jauh dari Taman Sriwedari, tepatnya di kawasan Jalan Slamet Riyadi.
Bangunan ini adalah saksi sejarah pengarsipan bagi daerah Surakarta. Museum Radya Pustaka memiliki koleksi unik, mulai dari berbagai macam pusaka adat, arca, wayang kulit, dan lainnya.
Perwakilan Museum Radya Pustaka, Nia, mengatakan Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia, didirikan pada 28 Oktober 1890 pada masa pemerintahan Pakubuwono IX.
Awalnya, museum ini dibangun di Dalem Kepatihan Keraton Surakarta. Semula, tempat ini digunakan untuk penyimpanan surat-surat kerajaan. Tak hanya itu, dulunya tempat ini juga digunakan sebagai lokasi berkumpulnya para sastrawan dan pujangga keraton.
Adapun untuk dapat melihat koleksi benda bersejarah di Museum Radya Pustaka, pengunjung tidak dikenakan biaya apa pun alias gratis. Saat ini, Museum Radya Pustaka mengembangkan teknologi untuk memberikan pengalaman berkunjung secara virtual sekaligus untuk menyelamatkan koleksi museum.
Pengalaman melihat koleksi Radya Pustaka secara virtual bisa diakses melalui laman www.radyapustaka.id. Pengguna bisa melihat koleksi museum secara interaktif dengan layanan virtual tour 360.
(and_)