Hard News

Revitalisasi Jembatan Mojo Tak Boleh Molor, DPUPR: Tetap Digarap Meski Musim Hujan

Jateng & DIY

26 Agustus 2022 15:35 WIB

Jembatan Mojo sebelum dilakukan revitalisasi, foto diambil pada bulan Juni lalu. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Proses rehabilitasi pengantian pelat lantai ortortropik Jembatan Mojo terus dilakukan. Hingga kini, proses pengerjaan itu sudah pada pemesanan pelat lantai dari kontraktor ke sub-kontraktor dan pengencangan baut jembatan.

Selanjutnya, pada September nanti, akan dilakukan pembongkaran dan pemasangan pelat lantai hingga dijadwalkan rampung awal Desember mendatang.



Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Joko Supriyanto mengatakan proyek ini dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Pendampingan Fisik APBD Solo Tahun Anggaran Tunggal 2022. Sehingga proyek itu mesti rampung pada tahun ini.

“Karena kontrak kita beda dengan (Rehabilitasi Jembatan) Jurug C oleh Kementerian PUPR, kalau Jurug itu multiyears tahun, kalau ini tahun tunggal. 2022 harus selesai lalu pembayaran transfer dari Provinsi ke Pemkot bisa dilaksanakan,” katanya, Kamis (25/8) kemarin.

Ia menegaskan, proyek itu juga mesti dikerjakan cepat, kendati pada pelaksaan pemasangan pelat lantai nanti, pengerjaan diprediksi sudah memasuki musim penghujan. Joko mengatakan, tak ada alasan proyek untuk tak selesai lantaran kendala cuaca.

“Jadi bahan diskusi perihal waktu hanya dua bulan, kontrak kita juga hanya sampai Desember, November kan sudah masuk musim penghujan, alasannya jangan sampai ada karena faktor cuaca,” tegasnya.

“Metode apapun yang dilaksanakan kontraktor, hujan tidak bisa dipakai alasan pengerjaan tertunda. Saat ini teknis pengerjaan saat hujan kan sudah banyak,” tambahnya.

Sementara itu, DPUR Solo bersama pembina jalan Kota Solo rencanannya akan melakukan penutupan total Jembatan Mojo pada 20 September nanti. Penutupan itu diprediksi bakal memperlambat sejumlah jalanan di Solo. Terlebih, Jembatan Mojo menjadi salah satu penghubung Kota Solo ke Kabupaten Sukoharjo, hingga wilayah lain.

“Kami memohon kepada masyarakat dan pengguna jalan untuk memahami ini puncak-puncak pelambatan, selama dua bulan, semoga kontraktornya bisa mengoptimalkan waktu, kami juga meminta lembur kondisi lapangan kan jauh dari pemukiman di sungai,” paparnya.

Tak hanya itu, pengerjaan pembongkaran pelat lantai ini akan dilakukan hampir bersamaan dengan rehabilitasi Jembatan Jurug B oleh Kementerian PUPR. Jembatan Bacem dan Jembatan Jurug C diperkirakan akan menjadi pengalihan arus lalu lintas dari dan keluar Solo.

“Dua jembatan ini yang memang jadi tumpuan pengalihan arus,” ucapnya.

“Kami akan bergerak cepat karena waktu sudah tidak kurang dari satu bulan, perihal menyampaikan rambu-rambu perihal penutupan,” tukasnya. (dks)

(zend)