REMBANG, solotrust.com - Wakil Ketua Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang, Puji Santosa, ikut menyoroti terkait polemik pemindahan dan pembangunan pasar kota Rembang pada awal tahun 2023 nanti.
Menurut Puji Santosa, adanya polemik terkait pembangunan dan pemindahan pasar kota Rembang merupakan hal yang biasa. Namun, dirinya meminta kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait segera menggelar komunikasi dua arah antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dengan para pedagang.
"Seharusnya segera ada komunikasi kedua belah pihak, kalau ada permasalahan segera diselesaikan. Semua ada solusi, asal ada komunikasi yang baik," kata Puji Santosa kepada wartawan, Rabu (21/9).
"Di pasar itu kan ada pihak paguyubannya, segera gelar sosialisasi dan dicari akar masalahnya, kemudian dicarikan solusi. Kalau kedua belah pihak saling klaim, pasti masalah ini tidak bisa terurai," imbuhnya.
Saat ini, kata Puji, pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran dana untuk pembangunan pasar kota Rembang. Namun yang terpenting masalah internal antara Pemkab Rembang dengan para pedagang segera diselesaikan.
"Kami ingin masalah internal di masyarakat segera diselesaikan. Karena pemerintah pusat hanya ingin tahu pasar itu dibangun dan nantinya ditempati oleh para pedagang, jangan sampai pasar sudah dibangun tapi tidak ditempati," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang saat ini mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang pasar Rembang terkait rencana pembangunan pasar di awal tahun 2023 nanti.
Namun pernyataan tersebut langsung dibantah oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R), Sutono. Pihaknya menyebut Pemkab Rembang sampai saat ini belum melakukan sosialisasi kepada para pedagang terkait rencana pembangunan pasar.
"Saya kira pernyataan Pemkab Rembang yang mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang adalah pernyataan yang tidak bertanggung jawab. Itu hoaks," ucap Sutono saat ditemui Solotrust.com di kios lapaknya, Kamis (15/9). (mn)
(zend)