Ekonomi & Bisnis

SBF ke-14 Dukung Pegiatatik Batik dari UMKM

Ekonomi & Bisnis

5 Oktober 2022 00:33 WIB

Sejumlah model mengenakan busana batik dalam gelaran Solo Batik Fashion (SBF) ke-14 bertema Culture Unity. Acara ini sebagai wadah para desainer memperkenalkan eksistensi busana batik di Solo Paragon Lifestyle Mall, Senin (03/10/2022) malam. (Foto: Dok. Solotrust.com/Ovilia Majesty)

SOLO, solotrust.com - Gelaran Solo Batik Fashion (SBF) ke-14 di hari ketiga kembali menyajikan fashion show alias peragaan busana guna mendukung pegiatatik dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Senin (03/10/2022).

SBF ke-14 yang dihelat mulai Sabtu (01/10/2022) untuk memperingati Hari Batik Nasional. Ajang ini digelar selama lima hari hingga Rabu (05/10/2022).



Sempat vakum akibat pandemi Covid-19, SBF kembali dihelat dengan mengusung tema Culture Unity dan lebih berwarna dari tahun-tahun sebelumnya. Acara ini mengangkat cerita tentang batik tiga negeri yang memiliki pewarnaan dari tiga kota.

Menurut ketua pelaksana acara, Revatma Afiani, SBF ke-14 diselenggarakan di dua tempat secara bersamaan, yakni di Pendhapi Gedhe Balai Kota Surakarta dan di Solo Paragon Lifestyle Mall. Acara ini turut disemarakkan para pelaku UMKM batik.

“Solo Batik Fashion diselenggarakan selama lima hari dan dilaksanakan di dua tempat. Ada di balai kota dan Solo Paragon Lifestyle Mall,” kata dia.

SBF di hari ketiga menghadirkan busana-busana rancangan desainer dalam negeri maupun mancanegara.

"Hari ketiga SBF yang di Solo Paragon Lifestyle ini ada UMKM. Sementara yang di balai kota ada beberapa desainer dari dalam negeri maupun luar negeri, bahkan ada yang dari Belanda. Jadi memang kami memberikan fasilitas tempat masing-masing bisa berkreasi, baik yang di balai kota maupun di Solo Paragon," ungkap Revatma Afiani.

Pada penyelenggaraan SBF di hari ketiga, para desainer yang turut memeriahkan acara, di antaranya Jelita Batik, Batik Tuan, RH, Almira, Davlen, Qwastera, Sekar Tanjung, Dona Batik, Erwin Novia, Mega Arum, dan M’loerah.

Revatma Afiani berharap gelaran SBF ke-14 dapat mendukung para pelaku UMKM mempromosikan batik, sehingga bisa dikenal di kancah internasional. Selain itu, diharapkan batik bukan sekadar menjadi fashion untuk acara tertentu, namun dapat digunakan di berbagai kesempatan.

“Solo Batik Fashion kali ini kami benar-benar concern untuk mendukung teman-teman dari UMKM. Apalagi karena kebanyakan dari Kota Solo ini pegiatatik dari UMKM dan ada pengusaha batik itu juga sehingga teman-teman dari UMKM ini terangkat. Mereka bisa go international dengan membawa batik ini ke kancah yang lebih mendunia lagi,” tukasnya. 

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya