SOLO, solotrust.com - Jembatan Mojo yang menjadi penghubung Kota Solo dengan Mojolaban Sukoharjo telah kembali dibuka, Jumat (02/12/2022). Kendaraan telah memadati ruas jalan sejak dibukanya jembatan pukul 10.00 WIB.
Jembatan ini sebelumnya ditutup untuk melakukan penggantian pelat beton menjadi baja Otrotopik dari 26 September hingga 30 November 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Nur Basuki mengungkapkan, penggantian pelat ini bertujuan untuk menambah beban yang melalui jembatan.
"Awalnya ketika memakai beton beban jembatan ini 700 ton, tetapi setelah berganti Otrotopik beban menjadi 350 ton. Tentunya ini dapat menampung lebih banyak kendaraan yang melintas," ungkapnya usai pembukaan jembatan.
Nur Basuki menyebut pemeliharaan jembatan akan dilakukan setiap tahun. Hal ini dimaksudkan untuk mengencangkan baut atau mur yang berada di bawah jembatan.
"Baut akan kami cek tiap tahun, kemudian kerangka ini nanti akan dicat. Ini kami juga uji statis dan dinamis sekitar dua hari lagi. Adapun untuk dinamis kami uji dengan kendaraan yang lewat ini," jelasnya.
Dikatakan, perbandingan jembatan lama dengan baru ini berdasarkan goyangan sangat jauh berbeda. Dulunya jembatan dilalui kendaraan 20 ton dengan kecepatan 40 km/jam menimbulkan goyangan selama 210 detik.
"Jauh berbeda, dulu lebih dari tiga menit goyangan berhenti. Ini masih bergoyang, tapi tidak mengerikan seperti dulu," ucap Nur Basuki.
Jembatan ini dikatakan selesai sesuai target dengan menelan anggaran sebesar Rp28 miliar. Pantauan solotrust.com di lokasi, usai jembatan dibuka, lalu lintas menjadi padat, bahkan sempat ada penumpukan kendaraan yang ingin melintas. Getaran dan goyangan masih terasa ketika berjalan melalui jembatan.
Wakil wali kota ingatkan warga jangan copot baut
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa memberi pesan kepada masyarakat atas dibukanya jembatan Mojo. Pihaknya memperingatkan warga untuk tak lagi mencopot sekrup dan baut yang ada di jembatan, untuk keselamatan bersama.
"Ya berartikan jalur sudah dibuka, kemudian sama-sama kita rawat, jangan dicolong sekrupe meneh, ya. Ini kan keselamatan orang banyak, gitu lho. Orang kan tidak pernah sadar, gur masalah hari itu kudu mangan sego, kan tidak harus mengorbankan masyarakat yang lainnya," jelasnya, saat dijumpai solotrust.com, Kamis (01/12/2022).
Teguh Prakosa juga mengajak masyarakat untuk memerhatikan tonase maksimal jembatan.
"Mari kita rawat bersama-sama jembatan yang sudah kita renovasi itu. Kita gunakan sesuai dengan kekuatannya, tonasenya berapa," tandasnya. (riz)
(and_)
