Hard News

Tak Disetujui, Gibran Kekeh Ingin Bangun Tol Lingkar Selatan

Jateng & DIY

3 Januari 2023 18:03 WIB

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dok. solotrust.com/rizka)

SOLO, solotrust.com - Wacana pembangunan tol lingkar Selatan menuai protes hingga penolakan dari wilayah-wilayah sekitar. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut akan meninjau kembali rencana ini bersama bupati-bupati yang wilayahnya terdampak.

"Ya mengko dibicarakan sik (Ya nanti dibicarakan dulu dengan para bupati). Ada Karanganyar dan Klaten," ungkap Gibran Rakabuming, saat dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (03/01/2023).



Ia membenarkan jika ada penolakan dari daerah lain dengan adanya wacana tol lingkar Solo.

"Iya, ya sik ya, nanti duduk bareng dulu," katanya.

Terbaru, Bupati Klaten, Sri Mulyani menolak proyek ini karena menyedot 300 hektare lahan pertanian. Sebelumnya Bupati Karanganyar Juliyatmono juga menginginkan pembangunan jalan lingkar alih-alih membangun tol lantaran dinilai akan mematikan ekonomi.

Terkait permintaan bupati Klaten menolak wacana tol, Gibran Rakabuming akan melihat dan mengkaji terlebih dahulu.

"Kita lihat urgensinya ya, delok wae lah Solo ki wis hampir tidak bisa gerak, traffic-nya stuck, ya itu urgensine itu. (lihat sajalah, Solo sudah hampir tidak bisa gerak. Traffic-nya stuck, ya urgensinya itu). Jalur lingkar itu," tegas Gibran Rakabuming.

Ia menilai dengan adanya proyek pembangunan tol lingkar Solo akan ampuh menghilangkan kemacetan. Di samping itu jalan tol lingkar Solo ini juga akan mempermudah distribusi.

"Oh pasti (berdampak signifikan). Kemacetan hilang, distribusi barang lebih dipermudah. Itu traffic-nya di tengah kota tok. Muter,” kata Gibran Rakabuming.

Sebagai informasi, tol lingkar Selatan merupakan proyek pembangunan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan pembangunan tol lingkar Solo ini akan mengurangi area persawahan lagi. Diperkirakan proyek ini akan memakan lahan persawahan di Klaten sebanyak 300 hektare.

"Kasihan anak cucu kita. Anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," katanya. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya