Hard News

Operasi Lilin Candi 2022, Polres Boyolali Sebut Minim Kejadian Menonjol

Jateng & DIY

5 Januari 2023 14:05 WIB

Kasatlantas Polres Boyolali AKP M Herdi Pratama. (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Selama digelarnya Operasi Lilin Candi 2022 di Kabupaten Boyolali, pihak kepolisian menyebut tak ada kejadian menonjol. Angka kecelakaan dari 2021-2022, ketika Operasi Lilin Candi 2021 luka ringan, total kerugian material mencapai Rp8.150.000, naik sedikit dari 2022.

Kenaikan ini, menurut Kasatlantas Polres Boyolali AKP M Herdi Pratama terjadi lantaran adanya perbedaan antara tahun sebelumnya dengan sekarang.



"Operasi Candi telah berakhir, alhamdulillah kami sudah melakukan berbagai macam kegiatan," ucapnya, Rabu (04/01/2023).

Dijelaskan, selama Operasi Lilin Candi, pihaknya telah menyampaikan kepada para pengusaha di bidang PO bus atau bus pariwisata agar tetap menjaga kondisi pengemudi jangan sampai kelelahan dan melanggar peraturan lalu lintas.

"Apabila melanggar lalu lintas itulah sebab awal dari kecelakaan. Hal kita inginkan adalah yang bersangkutan juga bertanggung jawab karena mereka tidak sekadar membawa bus, tapi juga membawa nyawa orang-orang dari penumpang tersebut," ujar kasatlantas.

Polres Boyolali juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), seperti di jalur Cepogo dengan membuat tim ganjal ban. Upaya ini cukup efektif, karena banyak pengemudi, terutama dari luar daerah Boyolali tidak tahu medan jalan.

"Kami lihat di lapangan banyak kendaraan mengalami masalah, baik dari segi kopling atau rem, dan sebagainya karena ketidaktahuan mereka. Itulah akhirnya tim ganjal ban hadir dengan cara memberikan ganjal kepada kendaraan-kendaraan yang mungkin atau lagi mengalami trouble (masalah-red), dan itu akhirnya berhasil, alhamdulilah," jelas AKP M Herdi Pratama.

Selain itu, Polres Boyolali juga melakukan imbauan dan penindakan kepada kendaraan-kendaraan sumbu tiga ke atas. Hal tersebut guna mencegah kemacetan, terutama di jalur tol.

"Sesuai peraturan untuk kendaraan dengan sumbu tiga ke atas tidak boleh memasuki jalan tol. Akhirnya kami alihkan ke jalur arteri," terangnya.

Terkait angka kecelakaan, kata kasatlantas, tidak ada kejadian menonjol ketika Operasi Lilin Candi. Pada 2021, mobilitas warga dibatasi lantaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sementara di 2022, warga sudah mulai bebas beraktivitas dan juga euforia untuk berlibur semakin tinggi. Karenanya, angka kecelakaan dengan luka ringan atau kasus kecelakaan ada 34 orang dan kerugian material meningkat menjadi Rp28.100.000.

"Alhamdulillah tidak ada lakalantas menonjol, itu kita syukuri. Kita harapkan ke depannya lagi semoga angka ini akan menurun di Operasi Lilin Candi berikutnya," harap AKP M Herdi Pratama.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang akan berkendara agar mengecek terlebih dulu ban kendaraan, termasuk kondisi mesin, dan lainnya. Pastikan pula kelengkapan surat-surat berkendara serta menaati peraturan lalu lintas. (jaka) 

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya