SOLO, solotrust.com - Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak ramai oleh kunjungan masyarakat yang antusias menyaksikan Parade Atraksi Budaya Prajurit Keraton Sabtu. Parade ini sudah ada sejak zaman Pakubuwono X menjabat.
Atraksi parade prajurit ini digelar setiap Sabtu sore pukul 16.00 WIB. Selain dapat disaksikan lamgsung, parade juga bisa ditonton lewat siaran online kanal YouTube Kemenparekraf dan konten yang dibuat akun @pariwisatasolo di media sosial Instagram.
Menurut Komandan Pasukan Prajurit Kasunanan Solo, KRAT Radjono Yudho Nagoro, atraksi prajurit dijadikan sebuah parade dan dibuka untuk umum agar dapat mengenalkan prajurit keraton kepada masyarakat.
Atraksi budaya ini menampilkan puluhan prajurit keraton mengenakan seragam lengkap, terdiri atas enam kelompok prajurit berbeda, antara lain Prajurit Prawijaya Anom, Prajurit Jayeng Astro, Prajurit Sorogeni, Prajurit Joyosuryo, Prajurit Doropati, dan Prajurit Tamtama. Parade juga menampilkan dua resimen kavaleri atau berkuda. Bukan itu saja, parade prajurit keraton juga menampilkan atraksi dua kavaleri dilengkapi musik tradisional.
Kirab Budaya Prajurit Keraton ini merupakan pentas inisiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Parade ini diselenggarakan dalam rangka mengenalkan budaya Keraton Kasunanan Surakarta kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Atraksi ini digelar rutin setiap akhir pekan dan terbuka untuk umum.
"Tidak ada kendala berarti untuk menjalankan parade ini. Bahkan kami melakukannya secara spontanitas karena prajurit sudah terbiasa melakukan atraksi sejak sebelum dipertontonkan untuk umum. Apalagi saya sudah menjadi prajurit sejak tahun 1979 sehingga mengetahui persis seluk-beluk dan pengaturan barisan para prajurit. Tidak tegang dan malah merasa bangga bisa ada di posisi saya saat ini," kata KRAT Radjono Yudho Nagoro.
Senada, KRHT Supatmo Yudho Nagoro yang merupakan prajurit Kasunanan sejak 1983 juga mengaku senang mengabdi di keraton. Ia merasa memiliki kebanggaan tersendiri ketika menjadi prajurit keraton. Tak ada seleksi khusus kala itu ketika ingin menjadi seorang prajurit.
"Saya dengan sukarela menawarkan diri untuk menjadi prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Surakarta. Saya tidak mengharapkan apa-apa selain keberkahan," ucap dia.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Nana (21), mengaku tertarik dan senang menonton parade atraksi prajurit keraton.
"Awalnya nggak sengaja cuma mau lewat aja. Eh ternyata ada parade, jadi pengin lihat karena sepertinya menarik," katanya. (lay)
(and_)