Solotrust.com - Kasus kematian pada kerumunan besar sebenarnya sangat jarang terjadi, namun kejadian akhir-akhir ini sangat mencengangkan. Para ahli mengatakan peristiwa crowd crush telah menghancurkan manusia dalam skala besar dan perlunya tindakan antisipasi agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Dua contoh kejadian baru crowd crush (kerumunan mematikan) mengerikan, yakni 151 orang meninggal dalam lautan manusia di gang sempit saat perayaan Halloween di Seoul. Beberapa pekan sebelumnya, 134 orang meninggal terinjak-injak di pertandingan sepak bola Indonesia. Sementara pada 2010 lalu, acara parade cinta di Duisburg Jerman memakan korban 19 orang meninggal dunia dari 1,4 juta orang yang datang.
Profesor ahli keselamatan dan kerumunan Universitas Florida Barat, Gil Fried, mengatakan crowd crush telah terjadi ribuan tahun lalu.
“Media sosial memungkinkan kita untuk melihat tragedi ini secara real time dan kita dapat merasakan kesedihan serta ketakutan dari video tersebut,” kata Gil Fried.
“Tragedi serupa telah terjadi selama ribuan tahun, bahkan selama zaman Yunani dan Romawi. Kita hanya melihatnya sekarang dan itu ada dalam ingatan kita baru-baru ini.” tambahnya, dilansir dari Buzzfeednews.
Apa itu crowd crush dan bagaimana bisa terjadi?
Pakar keamanan kerumunan G Keith Still menjelaskan crowd crush merupakan kerumunan yang terjadi ketika orang-orang berdesakan sangat rapat sehingga tidak ada ruang untuk bergerak.
"Anda mendapati banyak orang berdesakan begitu rapat sehingga mereka tidak bisa bernapas. Itu tidak memerlukan pemicu apa pun untuk menimbulkan kematian massal seperti yang kita lihat di Korea Selatan," urai dia.
Salah satu faktor pemicunya, menurut G Keith Still adalah kegembiraan.
“Orang-orang suka bersenang-senang. Orang-orang menginginkan tempat terbaik untuk berfoto,” kata G Keith Still.
“Faktor utama lainnya adalah keserakahan. Orang ingin menjadi yang pertama atau mendapatkan tempat terbaik atau menjadi yang pertama mengamankan barang di obral Black Friday. Terlepas dari apakah mereka harus menjatuhkan seorang nenek untuk mendapatkan barang tersebut,” tulis Fried melalui surat elektronik. (ibn)
(and_)