Serba serbi

Menengok Sejarah Solo di Museum Tertua Indonesia, Radya Pustaka

Wisata & Kuliner

27 Januari 2023 10:29 WIB

Chantik Rajamala salah satu koleksi bersejarah tinggi yang disimpan dan dirawat di Museum Radya Pustaka, Kota Solo (26/1/2023). (Foto: Setiawan)

SOLO, solotrust.com – Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia, didirikan Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 28 Oktober 1890. Museum ini berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, berdekatan dengan Taman Sriwedari.

Saat dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IX, Museum Radya Pustaka berada di Dalem Kepatihan. Selanjutnya pada 1 Januari 1913 dipindahkan ke Lodji Kadipala di Jalan Slamet Riyadi yang sebelumnya milik orang Belanda bernama Johannes Busselaar.



Museum yang telah berusia 133 tahun ini menyimpan bermacam koleksi bersejarah bagi Kota Solo. Mulai dari naskah kuno, arca batu dan perunggu, keramik, gerabah, gamelan, aneka jenis wayang, sampai transportasi kerajaan berupa kapal serta senjata perang pada masa itu, tersimpan dan terawat di Museum Radya Pustaka.

Jika dilihat dari banyaknya koleksi museum ini, paling menyolok adalah Chantik Perahu Rajamala yang merupakan hiasan pada haluan depan kapal. Chantik Rajamala dibuat dari kayu jati dengan bentuk tokoh pewayangan Raden Rajamala.

Perahu Rajamala merupakan alat transportasi, awalnya digunakan untuk menjemput Putri Pamekasan Madura untuk dijadikan permaisuri Pakubuwono IV. Seiring berjalannya waktu, perahu ini difungsikan dalam banyak hal, seperti hilir-mudik, berpesta lumban atau berenang, serta digunakan membawa bantuan ketika Sungai Bengawan Solo banjir menggenangi wilayah kota.

Selain itu, satu hal menarik dari Museum Radya Pustaka adalah adanya perpustakaan berisi naskah kuno. Namun, tidak sembarang orang dapat mengakses naskah fisiknya. Saat ini untuk menjaga naskah tersebut hanya orang yang mendapatkan izin saja dapat mengakses langsung naskah fisik. Jika pengunjung ingin membacanya bisa mengakses naskah yang telah didigitalisasi.

Tak hanya naskah yang telah didigitalisasi, bahkan setiap penjelasan mengenai ruangan, barang koleksi, dan lainnya telah dilengkapi QR Code untuk memudahkan pengunjung mengakses informasi mengenai Museum Radya Pustaka.

Dengan banyaknya koleksi bersejarah dan berbagai teknologi pendukung, Museum Radya Pustaka patut menjadi destinasi wisata yang harus dikunjungi ketika singgah di Kota Solo. Selain itu untuk memasuki museum ini tidak ada biaya yang dikenakan. Pengunjung hanya dipersilakan mengisi buku tamu dan kemudian sudah diperbolehkan menikmati berbagai koleksi bernilai sejarah tinggi. (set/faj)

(and_)