SOLO, solotrust.com - Solo Safari resmi dibuka pada Jumat (27/01/2023) pagi. Sebanyak 87 spesies satwa endemik Indonesia terancam punah dan dilindungi, dipertontonkan di pembukaan fase pertama.
Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Usai dibuka, para wisatawan dapat berkeliling di kandang-kandang yang telah berisi satwa.
Satwa seperti binturong, anoa, musang bulan, komodo, pelikan, gajah, otter, owa jawa, orangutan, walabi hingga singa sudah dapat ditonton pengunjung di kandangnya. Selain itu, sejumlah keseruan dalam pertunjukan otter, pertunjukan gajah, dan petting zoo dapat dinikmati pengunjung.
Namun pada pembukaan fase pertama ini, jumlah pengunjung dibatasi hanya 2000 orang per harinya. Hal itu lantaran masih ada sejumlah penyesuaian pada manajemen dari pihak Solo Safari dan adaptasi beberapa hewan.
Menurut Ketua Yayasan Konservasi Margasatwa Indonesia (YKMI), Agus Santoso, pembatasan pengunjung 2000 orang per hari tidak lepas dari perkiraan seperti di Taman Safari lainnya.
"2000 pengunjung per hari itu kami batasi karena perkiraan seperti di Taman Safari yang lain satu hari itu sekitar 4 ribuan. Jadi ini pasti karena ini viral bisa akan mencapai segitu, tapi kami ingin masyarakat juga sabar, jangan terlalu berdesak-desakan karena infrastrukturnya," ungkapnya pada acara soft opening Solo Safari.
Sementara itu, beberapa spot di kawasan wisata hiburan dan edukasi satwa seluas 13,9 hektare ini belum dibuka. Spot itu, yakni Makunde Restaurant yang dapat mempertontonkan singa saat pengunjung sedang menyantap hidangan. Makunde Restaurant rencananya dibuka pada Februari 2023 mendatang. (riz)
(and_)