Serba serbi

Dukung dan Kenalkan Wellness Tourism, Sido Muncul Hadirkan Kios Sehat Natural di RSUD Bung Karno

Kesehatan

21 Februari 2023 17:05 WIB

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk membuka Kios Sehat Natural di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo guna mendukung kemajuan pelayanan kesehatan, Selasa (21/02/2023).

SOLO, solotrust.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk membuka Kios Sehat Natural di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo guna mendukung kemajuan pelayanan kesehatan, Selasa (21/02/2023).

Kios ini menjadi outlet kedua yang telah dibuka Sido Muncul. Gerai pertamanya berada di Kabupaten Semarang.



Direktur sekaligus pemilik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, mengungkapkan hadirnya gerai obat-obatan tradisional di lingkungan pelayanan kesehatan formal, yakni sebagai bentuk dukungan kepada pelayanan kesehatan modern.

"Dengan cara begini ya pasti nanti produk-produk herbal itu bisa menjadi pendamping, suporter (pendukung) di dalam pelayanan kesehatan formal," ungkapnya.

Terlebih, Sido Muncul berbasis obat-obatan tradisional dapat mengenalkan lebih jauh kepada masyarakat tentang produk-produk dan kegunaan jamu.

Sementara menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, peran obat-obatan herbal di era modern tak kalah penting.

"Ini kan intinya bagaimana kita mengembangkan herbal dikolaborasikan dengan pengobatan modern. Memodifikasi (peran keduanya), artinya berarti pengobatan komplementer (saling melengkapi-red). Kenapa di RSBK? Ya karena ini rumah sakit pemerintah. Kita jadikan pusat pemberdayaan pengobatan komplementer," papar Siri Wahyuningsih.

Kedudukan herbal di masyarakat tak bisa dipandang sebelah mata. Ning, sapaan akrabnya menyebut, mengonsumsi jejamuan memang sudah menjadi kultur kebiasaan masyarakat Kota Bengawan.

Terlebih, jamu tradisional memang menjadi salah satu wellness tourism di Kota Solo. Hal ini membuat daya konsumsi obat-obatan tradisional cukup tinggi.

"Solo itu sebetulnya kekuatannya sangat besar ya, baik dari kekuatan user (pengguna-red), Solo itu dari sejarah kan terkenal dengan jamunya, kemudian dengan budayanya sehingga nanti ini kita kemas menjadi wellness. Jadi untuk kebugaran," urainya.

Sementara bagi RSUD Bung Karno, program kolaborasi ini juga untuk mengenalkan jamu sebagai intangible heritage atau warisan tak benda dari Indonesia. Jamu menjadi obat alternatif saling mengisi dengan obat-obatan modern.

Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto berharap, pengobatan herbal dan kimia bisa saling melengkapi.

"Harapannya pengobatan herbal dan kimia saling melengkapi dan masyarakat tidak terlalu bergantung pada obat-obat modern. Kerja sama ini juga menjadi langkah awal wellness tourism di Kota Solo," kata dia. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya