SOLO, solotrust.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo terus memantau dan mengamankan peredaran obat sirop cair di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) sebagai langkah siaga terhadap penggunaan obat sirop. Masyarakat pun diimbau untuk lebih cermat dalam membeli obat, menyusul terbitnya edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait peredaran obat sirop menyebabkan gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan telah memantau dan mengkarantina obat di berbagai fasilitas kesehatan (Faskes), termasuk memberi arahan terkait penundaan penjualan obat sirop yang dilarang Kemenkes.
“Faskes baik rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, toko obat sudah memahami dan sudah menindaklanjuti edaran dari Dinas Kesahatan dan Kemenkes. Jadi obat-obat yang minta diamankan sudah diamankan, sudah dikeluarkan dari display, dan teman teman pelaku faskes sudah kami minta edukasi kepada masyarakat,” kata dia kepada solotrust.com, Senin (24/10/2022).
Terkait peredaran obat di pasaran, Siti Wahyuningsih mengungkapkan, pihaknya hanya menemukan sedikit obat sirop yang beredar, bahkan hanya ada dua merek. Hal itu lantaran distributor obat sudah banyak yang menarik kembali produknya.
“Setelah ada edaran itu kan dia sudah mengambil langkah cepat, dia sudah menarik dari faskes, makanya kalau di distributor banyak itu ya wajar,” terang dia.
Adapun untuk teknis pengamanan obat, Siti Wahyuningsih mengatakan, upaya pengamanan dilakukan dengan mengemas kembali obat yang dilarang edar dan melabelinya dengan tulisan karantina pada kemasan obat.
DKK Solo juga akan terus memantau peredaran obat sirop di pasaran. Karenanya, Siti Wahyuningsih berharap ada kerja sama masyarakat guna mempercepat penanganan dan pemantauan obat yang beredar.
Sementara terkait kasus kesehatan, Dinkes Kota Solo melaporkan ada satu pasien menderita gagal ginjal akut. Kendati demikian, pasien tersebut bukanlah warga Kota Bengawan. Ia hanya dirujuk dari salah satu rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
“Terlaporkan satu ya, terlaporkan satu yang sudah dirujuk ke RS Dr Sarjito untuk penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.
Terkait peredaran obat sirop menyebabkan gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal ini, Siti Wahyuningsih mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan cermat dalam membeli obat. Ia menyarankan agar masyarakat membeli obat di tempat yang benar dan sesuai anjuran tenaga kesehatan. Dengan begitu, kasus gagal ginjal bisa diminimalisasi.
“Masyarakat nggak usah panik, tetap cerdas dalam membeli obat dan mengonsumsi obat. Belilah obat di tempat yang benar, aturan-aturan obat diminum sesuai petunjuk tenaga kesehatan," pesan Siti Wahyuningsih.
“Saya berharap masyarakat segera punya jaminan kesehatan sehingga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, cepat tertangani tanpa ada masalah di pembiayaan.” lanjut dia. (ibn)
(and_)