Ekonomi & Bisnis

Sidak Jelang Ramadan, Disdag Temukan Makanan Kaleng Kemasan Rusak di Swalayan Modern

Ekonomi & Bisnis

14 Maret 2023 17:24 WIB

Petugas Disdag menemukan beberapa makanan kaleng dengan kemasan rusak, makanan kemasan rusak, dan makanan hampir kedaluwarsa di minimarket Indomaret RM Said, Ketelan, Banjarsari, Solo, Selasa (14/03/2023).

SOLO, solotrust.com - Jelang Bulan Ramadan, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pusat perbelanjaan. Hasilnya, ditemukan sejumlah makanan dengan kemasan rusak dan hampir kedaluwarsa di minimarket modern.

Pada inspeksi ini, Disdag Kota Solo juga melibatkan beberapa pihak, seperti BPOM, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Bagian Perekonomian Setda, Dinas Pertanian, dan Polresta Satgas Pangan.



Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi memaparkan, pengawasan kelayakan pangan yang beredar juga dipantau, selain pengawasan harga dan stok barang di pasar jelang Ramadan.

"Kami juga melakukan pengawasan, monitoring (pemantauan-red) barang-barang yang kedaluwarsa dan cacat kemasan. Hari ini tim melakukan monitoring di pasar tradisional dan pasar modern," katanya pada jumpa pers di Shelter Manahan, Selasa (14/03/2023).

Sidak dilakukan di empat pusat perbelanjaan, yakni Pasar Legi Solo, Pasar Harjodaksino, Indomaret RM Said Ketelan Kecamatan Banjarsari, dan supermarket Super Indo Adisucipto Jajar Laweyan.

Diungkapkan Heru Sunardi, di pasar tradisional pihaknya masih menemukan barang-barang kedaluwarsa dan juga cacat kemasan, namun masih dijual pedagang.

Sejumlah bahan makanan, seperti kerupuk mentah kemasan rusak ditemui di Pasar Harjodaksino. Sementara di swalayan modern, pihaknya menjumpai makanan kaleng dengan kemasan penyok, makanan dengan kemasan rusak, dan makanan hampir memasuki masa kedaluwarsa.

"Kalau di pasar modern yang sering dijumpai adalah cacat kemasan di etalase, jatuh pada saat konsumen membeli, namun dari petugasnya belum digantikan, dan juga ada sedikit yang hampir mendekati kedaluwarsa," ungkapnya.

Pada inspeksi, Disdag langsung menginstruksikan untuk menarik barang itu dari etalase swalayan modern. Sementara di pasar tradisional, barang cacat dan kedaluwarsa dilakukan penarikan oleh tim. Selain itu, tim juga memberi edukasi kepada para pedagang dan petugas swalayan.

Menurut Heru Sunardi, imbauan kepada swalayan modern lebih mudah karena pada saat itu juga barang-barang tak layak edar langsung dapat ditarik petugas. Disdag kemudian akan melayangkan surat ke toko yang kedapatan barang cacat kemasan dan hampir kedaluwarsa.

"Kalau pasar tradisional ini yang perlu edukasi sangat besar kendalanya. Pedagang tradisional mungkin saat diinspeksi seperti ini, tapi pas ada orang banyak adanya itu mungkin langsung dikasih, itu kan perlu kita edukasi," lanjutnya.

Pada kesempatan sama, Analis Perdagangan Ahli Muda Disdag Solo, Veronica Erna, mengungkapkan temuan di pasar tradisional lebih banyak dibandingan swalayan modern.

"Ada kerupuk, rengginan, roti kaleng, rambak, terus ada semacam kacang-kacangan itu yang expired (kedaluwarsa-red) ya. Kalau untuk makanan yang tidak bersih dan tidak layak konsumsi sangat banyak, seperti kacang hijau, kacang tanah, snack-snack," urainya.

Tak layak konsumsi yang dimaksud bukan hanya sudah lewat masa kedaluwarsa, namun juga kurang dari sisi kemasan dan kebersihan.

Sementara pada pasar modern, dijelaskan Veronica Erna, lebih banyak ditemukan barang cacat kemasan dan hampir mendekati masa kedaluwarsa.

"Kalau di toko modern lebih banyak di kaleng-kalengnya mendekati kedaluwarsa," ungkapnya.

Selain mencegah peredaran makanan tak layak konsumsi, sidak ini dimaksudkan untuk melindungi konsumen jelang Bulan Ramadan 1444 Hijriyah atau 2023 Masehi. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Petugas Gabungan di Boyolali Cek Kondisi Bus Pariwisata

Wali Kota Semarang Dampingi MenpanRB Sidak Pelayanan Kesehatan di RSWN

Anggota Bawaslu RI Sidak Sarana dan Prasarana Ruang Sidang

Disdag Jamin Harga Bahan Pokok di Solo Stabil, Stok Aman hingga Lebaran

Disdagperin: Sidak di Pasar Tradisional Boyolali Kota dan Sunggingan Tak Ditemukan Minyakita

Harga Kebutuhan Pokok Tak Banyak Bergejolak, Inflasi Solo Diperkirakan di Bawah 7%

Tampil Inklusif, Masjid Izzatul Islam Hadirkan Ceramah Berbahasa Isyarat untuk Jemaah Tuli

Masjid Shiratalmustaqim Boyolali, Sediakan 100 Porsi Takjil Setiap Hari dan Santuni Warga

The Alana Solo Berbuka Puasa Bersama Yayasan Karya Al Insan Karanganyar

HIPMI Solo Kenalkan 100 Anak Yatim Berwirausaha

Indosat Hadirkan Ramadan Bermakna, Dorong Pemberdayaan Marbot di Solo

Berbuka Puasa di Masjid Agung Solo, Merasakan Sensasi Ramadan Tempo Dulu

Disdag Jamin Harga Bahan Pokok di Solo Stabil, Stok Aman hingga Lebaran

3 Kantor OPD Solo Ditutup Sepekan, Disdag Buka Layanan Terbatas

Disdag Pastikan Semua Pedagang Pasar Legi Mendapat Kios/Los Pasar Darurat

Rehab Disdagkop Klaten Dianggarkan Rp 295 Juta

10 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Dirawat di Poliklinik

Kolaborasi Antarsanggar Warnai Kesuksesan Festival Semarak Budaya Indonesia 2025

Festival Semarak Budaya Indonesia 2025 Suguhkan Ragam Warna Budaya lewat 10 Sanggar di Hari Pertama

Favehotel Solo Hadirkan Inovasi Promosi Wisata di Bengawan Travel Mart 2025

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Solo Terbaru

Pasar Klewer, Spot Wisata Belanja Batik hingga Kuliner Tradisional Khas Solo

Disdag Jamin Harga Bahan Pokok di Solo Stabil, Stok Aman hingga Lebaran

Pembangunan Pasar Sementara Jongke Capai 85%, Pedagang Pindah Mulai 2 April

Pedagang Shelter Manahan dan Kota Barat Tak Boleh Berjualan Selama Piala Dunia U20

Pedagang Kuliner Dapat Bantuan Gerobak, Wawali Solo Minta PKL Tertib dan Jaga Kebersihan

Revitalisasi Pasar Tradisional, Kepala Disdag Solo Harap segera Ada Pemenang Lelang Pasar Darurat

Enggan Pakai Anggaran Mobil Listrik Kepala Daerah, Gibran: Lihat Skala Prioritas

Berita Lainnya