JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama pemangku kepentingan terkait menyiapkan sejumlah antisipasi menghadapi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan di masa libur Iduladha mulai 28 Juni hingga 2 Juli 2023.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memimpin rapat koordinasi secara virtual bersama sejumlah pemangku kepentingan, yakni Korlantas Polri serta sejumlah operator jalan dan sarana prasarana transportasi, antara lain Jasa Marga, Jasa Raharja, Angkasa Pura 1 dan 2, ASDP, KAI, Garuda Indonesia, Lion Air Group, Pelni, dan lain sebagainya, Selasa (27/06/2023).
Menhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan agar merencanakannya dengan baik.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan agar merencanakan perjalanannya dengan baik karena diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang angkutan umum maupun kendaraan yang akan melalui jalur tol maupun nontol,” ucapnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Perhubungan RI, dephub.go.id.
Budi Karya Sumadi mengungkapkan telah menginstruksikan jajarannya untuk berkoordinasi secara intensif dengan para operator, baik di jalan maupun sarana dan prasarana transportasi, seperti di terminal, bandara, stasiun, dan pelabuhan.
“Kami berupaya memastikan perjalanan masyarakat di masa libur Iduladha yang cukup panjang ini dapat berjalan dengan selamat, aman, lancar, tertib, dan terkendali,” tandasnya.
Prediksi lonjakan penumpang dan kendaraan terlihat dari laporan disampaikan para operator jalan dan transportasi. Jasa Marga memrediksi puncak arus kendaraan keluar Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) melalui tol terjadi pada Rabu 28 Juni 2023, yakni sebesar 90 ribu kendaraan atau naik 65,6 persen dibandingkan hari normal (54 ribu kendaraan).
Sementara, puncak arus kendaraan masuk Jabotabek akan terjadi pada Minggu, 2 Juli 2023 sebesar 102 ribu kendaraan atau naik 19,8 persen dibandingkan hari normal (82 ribu kendaraan).
Adapun guna mengantisipasi lonjakan kendaraan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat bersama Korlantas Polri telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk melakukan pembatasan operasional angkutan barang mulai Selasa, 27 Juni hingga Minggu 2 Juli 2023 pada waktu ruas jalan tol dan nontol tertentu.
Pengaturan dilakukan terhadap mobil barang dengan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14 ribu kilogram, mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan dan gandengan, maupun mobil barang digunakan untuk pengangkutan seperti hasil galian meliputi tanah pasir dan/atau batu, hasil tambang, bahan bangunan.
Pengaturan dikecualikan bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, pakan ternak, dan barang pokok.
“Kami berharap dengan upaya-upaya antisipasi yang telah dilakukan, perbandingan antara kapasitas jalan maupun simpul transportasi dengan volume penumpang dan kendaraan atau volume to capacity (V/C) Ratio bisa tetap di bawah angka satu yang artinya masih lancar,” ucap Budi Karya Sumadi.
Sementara itu, di sektor penerbangan diprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang pada masa libur Iduladha. Pada 2023 diprediksi penumpang domestik mencapai 1,25 juta orang atau meningkat 24,47 persen dibandingkan periode sama pada 2022 sebanyak 1,01 juta penumpang.
“Mengantisipasi lonjakan penumpang udara, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah mengimbau maskapai terkait penambahan extra flight dan imbauan peningkatan pelayanan dan tarif terjangkau pada periode libur sekolah dan Iduladha 2023,” ungkapnya.
Di sektor penyeberangan, PT ASDP telah melakukan antisipasi lonjakan penumpang kapal penyeberangan di sejumlah rute gemuk, seperti di Merak-Bakauheni. Antisipasi dilakukan, di antaranya mengoptimalkan jumlah kapal dan dermaga yang beroperasi.
Di sektor perkeretaapian, PT KAI juga telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, di antaranya menyiapkan tambahan perjalanan kereta. Lonjakan penumpang kereta api terlihat dari jumlah tiket sudah terjual lebih dari 70 persen dari total kuota tersedia.
“Kami bersama pemangku kepentingan akan terus berkoordinasi dan memonitor secara intensif pergerakan penumpang maupun kendaraan agar bisa dilakukan penanganan secara cepat dan tepat. Mudah-mudahan lonjakan pada libur Iduladha ini dapat ditangani dengan baik seperti halnya penanganan arus mudik dan balik pada Idulfitri beberapa waktu lalu,” tukas Budi Karya Sumadi.
(and_)