Ekonomi & Bisnis

Lolos Uji Statis, Pertamina Lanjut Kembangkan Sustainable Aviation Fuel

Ekonomi & Bisnis

31 Juli 2023 09:09 WIB

Bioavtur Testing on Engine Test Cell of GMF Asia yang diselenggarakan di Gedung Garuda Maintenance Facilities (GMF), Tangerang, Rabu, (26/07/2023). (Foto: Pertamina)

TANGERANG, solotrust.com – Pertamina sebagai perusahaan energi nasional terus mengembangkan inovasi bahan bakar ramah lingkungan, salah satunya melalui pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk pesawat komersial. Pertamina telah sukses melakukan uji statis SAF pada mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersial di fasilitas test cell milik GMF Aeroasia.

Uji coba ini adalah rangkaian pertama untuk memastikan produk SAF layak digunakan pesawat komersial. Saat ini Pertamina tengah mendorong produk SAF untuk bisa digunakan pada pesawat komersial setelah sebelumnya pada 2021 produk SAF telah berhasil menerbangkan pesawat militer berjenis CN 250.



Setelah kesuksesan hasil pengujian statis kali ini, produk SAF akan memasuki tahap pengujian selanjutnya, yakni uji ground round dan flight test.

Pertamina melalui Research & Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina Patra Niaga (PPN) bersama Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI, BPDPKS, LEMIGAS, BRIN, Garuda Indonesia, dan Garuda Facility Maintenance secara intensif mengawal rangkaian uji produk SAF ini.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan Pertamina memproduksi SAF melalui metode co-processing. Metode ini memproduksi green-fuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan menjadi green hydrocarbon dalam hal ini menjadi bioavtur. Produksi SAF saat ini dilakukan di RU IV Cilacap.

“Sebagai perusahaan energi, Pertamina berusaha terus menjawab tantangan global untuk memproduksi green fuel, yaitu dengan memproduksi SAF untuk industri aviasi di Indonesia” kata Fadjar Djoko Santoso, dilansir dari laman resmi Pertamina, pertamina.com, Senin (31/07/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, SAF dikembangkan sebagai salah satu upaya Pertamina menjalankan program transisi energi, sekaligus untuk mencapai target NZE 2060 di mana seluruh lini bisnis Pertamina Group bersama-sama mengembangkan inovasi green fuel.

“Produk SAF ini dikembangkan bersama lintas fungsi dan subholding Pertamina, serta diproduksi oleh Kilang Pertamina. Kami yakin melalui sinergi yang sudah terjalin ini akan terus melangkah ke depan dalam mengembangkan SAF sebagai tonggak utama dan pengembangan biofuel atau green energy di Indonesia,” papar Fadjar Djoko Santoso.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. ***

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya