BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menyelenggarakan pameran keris dari para kolektor. Kegiatan digelar di Museum Hamong Wardoyo ini bertujuan mengenalkan masyarakat serta pelajar tentang benda budaya eksotik dan orisinal
Dengan begitu, menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Eko Sumardiyanto, Museum Hamong Wardoyo akan lebih dikenal dan dikunjungi masyarakat.
“Kegiatan ini digelar setiap Kamis Wage malam. Pada Kamis malam itu sarasehan dan paginya acara, seperti hari ini ada pameran keris,” ungkapnya, Rabu (13/12/2023).
Sementara itu, salah satu peserta pameran keris, Kuntadi Wasi Darmojo mengatakan, selain untuk sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar, pameran keris juga bagian dari promosi benda klasik yang memiliki nilai adiluhung (mulia dan utama) untuk dikenal generasi muda.
“Boyolali ini memiliki museum, maka target ke depan ada semacam pembuat keris karena benda ini sudah diakui dunia,” kata dia.
Pameran keris ini terdiri atas karya lama dan karya tangguh, seperti Keris Kamardikan (Pasupati Krida), Keris Tangguh (Balembang Lu 11), Tilam Sari, Brojol, Kebo Lajer, Tilam Upih, Jangkung Luk 3, Keris Kalamisani, dan juga berbagai tombak asal Surakarta.
“Ada keris dari Mpu Mataram, Madura Sepuh, Tuban, Pajajaran serta Majapahit. Semua keris ini untuk mengedukasi para generasi muda,” urai Kuntadi Wasi Darmojo.
Benda tradisional keris ini diharapkan tetap eksis. Tidak hanya dilihat dari artefak saja, namun juga ada kelangsungan atau regenerasi pada setiap daerah.
“Semoga keris ini ada semacam regenerasi serta tindak lanjutnya, tidak hanya dilihat dari artefak saja. Jadi keris sekarang sebagai karya seni, bukan lagi sebagai senjata seperti zaman dulu,” pungkasnya. (jaka)
(and_)