BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menggelar kirab budaya dan haul Ki Ageng Singoprono, sekaligus sosialisasi terkait Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) 2024. Kegiatan haul dan sosialisasi digelar di lapangan depan Kantor Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Boyolali, Minggu (22/09/2024).
Kegiatan diawali dengan pembacaan Alquran di lokasi makam Ki Ageng Singoprono, dilanjutkan arak-arakan tradisi gunungan oleh warga. Sementara pada Minggu malam diselenggarakan pengajian haul.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Eko Sumardiyanto mengatakan, kegiatan haul untuk menggenang jasa dan perjuangan Ki Ageng Singoprono dalam penyebaran agama Islam di wilayah Kecamatan Sambi dan Simo.
“Kegiatan itu untuk mengenang jasa dan perjuangan Ki Ageng Singoprono dalam penyebaran Islam di Kecamatan Sambi dan Simo. Beliau adalah keturunan Brawijaya yang sangat disegani pada eranya,” katanya kepada solotrust.com, Senin (23/09/2024).
Kegiatan ini sekaligus sebagai sosialisasi DBHCHT di mana masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan rokok ilegal, seperti rokok tanpa kemasan resmi atau bodong, rokok tanpa pita cukai (polos), dan rokok dengan pita cukai palsu.
“Sosialisasi kepada masyarakat mengenai rokok ilegal, seperti rokok dengan pita cukai palsu, rokok tanpa pita cukai, dan juga rokok dengan pita bekas,” ungkap Eko Sumardiyanto.
Kegiatan ini juga disemarakkan dengan kirab budaya warga sekitar. Mereka mengarak berbagai hasil bumi yang dibuat gunungan, berupa sayur mayur, gunungan palawija serta kue apem.
“Gunungan hasil bumi diarak dari lapangan depan kantor desa kemudian didoakan tokoh agama setempat. Setelah itu gunungan diperebutkan warga,” jelas Eko Sumardiyanto.
Adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui perjuangan Ki Ageng Singoprono sehingga tumbuh rasa kecintaan dan dapat meneruskan perjuangannya.
“Harapan dari kegiatan ini tentunya masyarakat akan tumbuh rasa kecintaan kepada Ki Ageng Singoprono dan dapat meneruskan perjuangannya,” pungkas Eko Sumardiyanto. (jaka).
(and_)