Serba serbi

Dinkes Jateng: SUB Pin Polio harus Diberikan ke Seluruh Anak

Kesehatan

25 Januari 2024 10:14 WIB

Kadinkes Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar memberikan penjelasan capaian Sub Pin Polio di Jawa Tengah, Rabu (24/01/2024)

SEMARANG, solotrust.com - Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) harus segera dilakukan ke seluruh anak, mengingat adanya kasus polio di Klaten beberapa waktu lalu.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Jateng), Yunita Dyah Suminar. Ia menjelaskan, ditemukannya kasus polio itu dikarenakan ada riwayat keluarga yang melakukan perjalanan dari Pamekasan, Madura.



Diketahui sebelumnya, kejadian luar biasa (KLB) telah terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Wilayah ini menjadi kali pertama awal kasus KLB polio.

Yunita Dyah Suminar mengaku membutuhkan dukungan semua pihak mengenai pentingnya imunisasi polio kepada anak sesuai dosis dan waktu telah ditentukan.

"Tentu ini membutuhkan edukasi lebih lanjut, kesabaran menyampaikan, dan kita membutuhkan dukungan dari media ketika anak sudah imunisasi polio. Harapannya anak-anak tidak kena polio," kata dia, seusai workshop komunikasi risiko merespons kejadian polio di Jawa Tengah, Rabu (24/01/2023).

Di acara itu, Yunita Dyah Suminar menyebut ada sejumlah target zona merah di perkotaan menjadi sasaran utama Sub Polio. Kota tersebut antara lain Solo, Semarang, dan Pekalongan. Pencapaian vaksinasi sudah mencapai 95 persen di Jawa Tengah.

Di waktu proses vaksinasi Sub Pin Polio, Yunita Dyah Suminar bilang ada beberapa penolakan dalam pemberian vaksin dikarenakan berbagai hal.

"Misalnya anaknya sudah divaksin polio, kenapa ini dilakukan (vaksin) polio lagi. Ini yang perlu kita sampaikan bahwa ini Sub Pin Polio," paparnya.

Kabupaten Temanggung menjadi wilayah terendah belum mencapai sasaran vaksinasi Sub Pin Polio. Hal itu lantaran adanya faktor data sasaran vaksinasi mengacu pada data di lapangan dan data Pusdatin.

"Temanggung 85 persen, sedikit lagi sebetulnya, sedikit itu harus dicapai. Sebenarnya pencapaiannya lebih dari 89 persen, namun belum ter-input datanya, itu menjadi gap," lugasnya.

Selain dari data, vaksinasi mengacu data dari Pusdatin dan data lapangan sehingga membutuhkan waktu lebih untuk mencapai target vaksinasi sudah ditetapkan.

Sweepingatau vaksinasi langsung ke rumah warga juga perlu dilakukan petugas vaksinasi. Ada berbagai faktor anak atau keluarganya tidak bisa datang menjalani Sub Pin Polio, seperti anak sedang sakit, berpergian, atau sudah lulus vaksin polio.

"Lulus jika anak sudah 7 tahun 11 bulan 29 hari. Tadi yang penolakan itu hanya butuh waktu, butuh edukasi, jadi sweeping kepada anak-anak ini menjadi pekerjaan rumah kita," ungkap Yunita Dyah Suminar.

Acara digelar di pusat informasi publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang dihadiri sejumlah pegiat media sosial dan jurnalis bekerja sama dengan LPPM Undip, UNICEF dan Suara Merdeka Network. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya