BOYOLALI, solotrust.com - Suhu politik di Kabupaten Boyolali menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 kian menghangat. Sebanyak tiga partai politik (Parpol), yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat membangun koalisi.
Ketiganya siap menantang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki 36 kursi dari hasil pemilihan legislatif beberapa waktu lalu. Capaian ini membuat partai berlambang kepala banteng dapat mengusung kadernya sendiri.
Sementara itu, sejumlah baliho atau papan reklame para bakal calon bupati Boyolali telah terpasang di hampir setiap titik strategis. Sebagaimana diketahui, beberapa nama telah menyatakan diri maju sebagai bakal calon bupati dalam pilkada 2024.
Mereka di antaranya adalah Ketua DPD Partai Golkar Boyolali Fuadi, dokter gigi Fauzan Arif Munandar, dan seorang aparatur sipil negara (ASN) pemerintah Kota Solo Agus Irawan. Kendati begitu, nama-nama ini belum mengantongi rekomendasi dari partai politik pengusung. Kemungkinan besar, mereka maju dari jalur koalisi partai.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi, saat ini waktunya perubahan di Kabupaten Boyolali. Pasalnya, arus perubahan dari tingkat kecamatan mulai bergerak.
“Saat ini perubahan untuk Boyolali, terbukti arus bawah dari tingkat kecamatan sudah mulai bergerak. Kalau calonnya siapa saja kami belum tahu karena sekarang masih disurvei LSI, kemungkinan saya tidak masuk juga bisa saja,” katanya, Senin (17/06/2024).
Diungkapkan, koalisi tiga parpol akan terus dimatangkan, pasalnya sampai saat ini sudah kehilangan satu teman partai. Koalisi perubahan adalah mengubah pemimpin, di mana bupati dapat mengambil kebijakan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain dalam pemerintahan.
"Tiga partai ini kami matangkan terus, jangan sampai salah satu lari sebab kami sudah kehilangan satu teman. Jadi dalam koalisi perubahan ini mengubah pemimpin,” sebut Fuadi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Bhakti Praja (KBP) Boyolali, Amin Wahyudi, mengungkapkan, saat ini masyarakat Boyolali sudah mulai menginginkan perubahan.
“Kami berkunjung di beberapa partai dalam seminggu ini sehingga terjadi koalisi tiga partai. Saya tidak memiliki kewenangan, namun kami akan menyampaikan bahwa Boyolali akan ada perubahan dan ini keinginan masyarakat,” bilangnya.
Sementara agenda penandatanganan embrio koalisi partai diprakarsai Komunitas Bhakti Praja (KBP) Boyolali, kumpulan para mantan anggota legislatif Boyolali. (jaka)
(and_)