Hard News

Boikot! BDS Movement Perbarui Daftar Produk Pendukung Israel

Global

19 Juli 2024 23:15 WIB

Ilustrasi (Foto: Unsplash/Natalia Blauth)

Solotrust.com - Israel telah lama melakukan tindakan genosida terhadap rakyat Palestina. Banyak produk terdeteksi terlibat dalam tindakan ini melalui sumbangan dana kepada pemerintah Israel. 
 
Situasi ini memunculkan boycott, divestment, and sanctions movement, atau dikenal dengan BDS Movement. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak pengguna media sosial memboikot produk-produk dianggap mendukung Israel dalam aksi-aksinya.
 
BDS Movement juga aktif dipromosikan di Indonesia dengan nama Gerakan BDS. Mereka memiliki akun di berbagai platform media sosial, termasuk di X (sebelumnya Twitter) dengan nama akun @GerakanBDS_ID. 
 
Gerakan BDS Indonesia membagi produk yang harus diboikot menjadi tiga kategori, yakni 'Super Jahat,' 'Tinggalkan,' dan 'Gausah Beli Dulu Deh.'
Kategori Super Jahat mencakup produk-produk, seperti Hewlett-Packard (HP), Intel, dan AXA. 
 
Kategori Tinggalkan meliputi restoran cepat saji, seperti McDonald's, Domino's Pizza, Pizza Hut, dan Burger King. Sementara kategori Gausah Beli Dulu Deh awalnya mencakup brand, seperti Puma dan Starbucks, namun pada 18 Juli 2024, Gerakan BDS merilis daftar baru target utama produk yang harus diboikot. 
 
Starbucks semula menjadi target utama, kini tidak lagi termasuk dalam daftar tersebut. Kategori "Gausah Beli Dulu Deh" kini hanya berfokus pada brand Puma. 
 
Hal ini disebabkan Starbucks telah mengalami pukulan telak dari gerakan boikot dan sudah masuk dalam kategori boikot organik masyarakat, sehingga masyarakat akan tetap memboikotnya, meski tidak diarahkan oleh BDS. 
 
Informasi ini dirilis melalui platform X (sebelumnya Twitter). Dengan adanya pembaruan ini, Gerakan BDS berharap masyarakat semakin waspada dan selektif dalam memilih produk digunakan sehari-hari. Selain itu juga turut berpartisipasi dalam upaya mendukung hak-hak Palestina melalui boikot produk-produk yang dianggap mendukung tindakan Israel. 
 
Dukungan dari masyarakat luas sangat diperlukan untuk memberikan tekanan kepada perusahaan-perusahaan tersebut agar menghentikan dukungannya kepada Israel, dan secara tidak langsung turut serta dalam perjuangan kemanusiaan di Palestina. (Rosa Indria)

(and_)