Hard News

Pemkab Boyolali Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal di CFD

Jateng & DIY

29 Juli 2024 11:01 WIB

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyosialisasikan gerakan gempur rokok ilegal di area car free day (CFD) depan Monumen Susu Murni, Minggu (28/07/2024)

BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali kembali menggelar sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di area car free day (CFD) depan Monumen Susu Murni, Minggu (28/07/2024).
 
Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes), Bank Gunadaya, Bank Mandiri, Pegadaian, Rumah Sakit (RS) Indriati, dan RS Banyu Bening.
 
Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali yang juga koordinator acara Gempur Rokok Ilegal, Supana mengatakan, Pemkab Boyolali akan terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar tidak menggunakan produk ilegal karena tidak memberikan kontribusi apa pun terhadap negara.
 
Ia juga menyampaikan, adanya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) memungkinkan untuk membuat berbagai acara bermanfaat bagi masyarakat.
 
"Kita memang banyak didukung dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) melalui cukai, ya kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk memberi pada masyarakat, sekaligus wahana untuk sosialisasi," ujar Supana.
 
Petugas Humas Bea Cukai Surakarta, Dion Candra Wardana menyampaikan, sosialisasi ini bagi semua kalangan, termasuk anak-anak sekolah. Cukai rokok adalah salah satu penghasilan negara manfaatnya akan kembali ke masyarakat, seperti untuk kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), perbaikan jalan, peningkatan produktivitas petani, dan maksimalisasi rumah sakit.
 
Adapun DBHCHT untuk Kabupaten Boyolali pada 2023 sebesar Rp32.951.235.000, sedangkan untuk 2024 sebesar Rp25.935.475.000. Adanya penurunan signifikan ini, menurut Dion Candra Wardana dikarenakan daya beli masyarakat menurun disebabkan kenaikan cukai sebesar sepuluh persen.
 
"Kami menyosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak beli rokok ilegal. Tahun ini kami sudah masifkan, operasi gempur rokok menyasar sebagian produsen rokok ilegal. Harapan kami tahun ini bisa mencapai target apa yang diberikan kepada negara sehingga DBHCHT nilainya bisa naik kembali." kata dia.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan turut menghadiri acara mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh penyelenggara kegiatan. Ia berharap masyarakat Boyolali semakin paham bahaya rokok ilegal. 
 
"Wilayah Boyolali juga penghasil tembakau. Kita tahu dengan menyumbang cukai di Indonesia ini kemudian dikembalikan lagi ke Boyolali untuk membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya," ungkapnya.
 
Wahyu Irawan juga berharap, adanya CFD bisa memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Boyolali. Tak lupa ia berpesan agar masyarakat selalu menjaga kondusivitas dan kerukunan, meski akan menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada).
 
"Jaga kondusivitas, guyub rukun, beda pilihan nggak apa-apa yang penting tetap guyub rukun," pesan dia. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya