Hard News

Jogja Fashion Week, Upaya Pemda DIY Bawa Fashion Jogja Mendunia

Jateng & DIY

23 Agustus 2024 16:59 WIB

Jogja Fashion Week (JFW) 2024 dihelat selama empat hari, mulai 22 hingga 25 Agustus 2024 di Jogja Expo Center

YOGYAKARTA, solotrust.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) berkomitmen memajukan pelaku usaha fashion setempat guna mendukung terwujudnya Jogja sebagai pusat fashion dunia.

Sejumlah program telah dilakukan guna merealisasikan gagasan itu, salah satunya dengan menggelar Jogja Fashion Week (JFW). Acara tahunan ini memfasilitasi berbagai brand unggulan, desainer, dan pelaku usaha di bidang fashion di Yogyakarta.



Tahun ini, Pemda DIY kembali menggelar Jogja Fashion Week untuk kali ke-19. Agenda tahunan ini dihelat selama empat hari, mulai 22 hingga 25 Agustus 2024 di Jogja Expo Center.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, mengatakan Jogja Fashion Week 2024 dijadwalkan akan ada sepuluh kali fashion show, diikuti 147 desainer, 975 fashion mode, dan 116 model.

"Di samping itu juga ada kegiatan fashion exhibition, kompetisi fashion, dan boot camp," ungkapnya, saat menyampaikan sambutan pembukaan acara Jogja Fashion Week, Kamis (22/08/2024).

Pada gelaran Jogja Fashion Week 2024, Pemda DIY bekerja sama dengan Victoria State, Kedutaan Besar Australia, Kementerian Luar Negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) DIY.

Syam Arjayanti mengutarakan, Jogja menuju pusat fashion dunia bukan hanya bersaing dengan kota-kota lain, namun juga tentang membangun identitasnya sendiri di panggung fashion global.

Perpaduan antara kekayaan warisan budaya dengan keahlian lokal dan inovasi, Jogja siap

memukau dunia dengan craft fashionnya yang unik dan inspiratif. Gelaran Jogja Fashion Week 2024 diharapkan bisa menjadi batu loncatan menuju Jogja pusat fashion dunia.

"Jika Paris dikenal sebagai pusat mode haute couture, Milan sebagai pusat tren fashion high end, dan New York sebagai pusat melting pot fashion metropolis, maka Jogja dengan craft fashionnya yang kaya, bercita-cita untuk menjadi pusat fashion berkelanjutan dan berjati diri," kata Syam Arjayanti.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono bilang, Jogja Fashion Week bukan semata tentang pameran mode, namun juga sebuah platform mempertemukan beragam ide dan kreativitas.

"Tahun ini dengan tema Fusion Fashion, kita diajak menyaksikan perpaduan harmonis antara integrasi budaya, kreativitas, dan sentuhan modern dalam dunia fashion. Sebuah konsep yang relevan dengan semangat zaman, di mana batas budaya semakin lebur dan kreativitas menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan global," kata Beny Suharsono saat membacakan sambutan gubernur DIY.

Dia mengaku bangga lantaran Jogja Fashion Week mampu menarik perhatian publik, bukan saja dari desainer lokal, namun juga mancanegara. Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia menjadi momen penting mempererat hubungan baik kedua negara.

Keterlibatan tiga desainer asal Australia melalui program Emerging Designers Bootcamp in Jogjakarta, hasil kerja sama antara Pemda DIY dan Victoria, Australia, menjadi bukti nyata dari eratnya hubungan ini.

"Saya percaya, kolaborasi ini akan semakin memperkaya industri fashion kita dan membawa pengaruh positif bagi para desainer muda yang terlibat," tukas Beny Suharsono .

(and_)