YOGYAKARTA, solotrust.com - Ajang fashion paling bergengsi Jogja Fashion Week (JFW) 2024 masih berlangsung dengan peragaan busana hasil karya sejumlah desainer di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Yogyakarta, Sabtu (24/08/2024).
Mengusung tema Elevated Elegance, pada sesi kedua digelar malam hari, desainer membawakan koleksi busana dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bulukumba X Defrico Audy, Dadang Koesdarto, Gee Batik by Sugeng Waskito. Selanjutnya ada koleksi dari MOKHSA, Shelia, Senja, Avin Aribowo Lee, X Jagad Padhang Batik, Hari Agung. GHOZART, Ferry Setiawan, Dekranasda Kabupaten Konawe Utara X Defrico Audy, dan ditutup dengan koleksi Ali Charisma.
Defrico Audy, desainer berkolaborasi dengan Dekranasda Bulukumba dan Konawe Utara mengangkat karya tenun yang masih dianggap sakral oleh adat setempat. Defrico lantas mencoba menggunakan tenun Wajo yang sebenarnya tidak bisa digunakan selain upacara adat, dengan motif dipadupadankan agar bisa digunakan sehari-hari. Demikian pula dengan tenun Kajang, diaplikasikan menjadi lebih memasyarakat.
Sementara Ali Charisma membawa karya koleksi Spring Summer 2025 yang akan dibawa juga ke peragaan busana internasional di Paris Prancis pada 7 September 2024 dan Moskow Rusia pada 3 Oktober 2024. Karya Ali Charisma mengangkat batik Yogyakarta sehingga bisa diterima apa adanya.
"Saya juga berusaha menggunakan bahanzero waste dan tidak harus menggunakan gunting saat pengaplikasian karya," ujarnya.
Ali Charisma menilai 19 tahun bukan sebuah perjalanan mudah bagi JFW untuk bisa terus bertahan sampai sekarang ini. Ali Charisma yang pada September 2024 akan menampilkan karya busananya di ajang Paris Fashion Week, mengaku JFW perlu terus dijaga dengan segala keunggulan Jogja yang memiliki ciri khas seni budaya.
Di panggung JFW 2024, Ali Charisma menghadirkan 20 koleksi untuk laki-laki maupun perempuan. Dia menonjolkan gaya batik nitik dikonsep dengan proses pembuatan berkelanjutan, ramah lingkungan.
Model busana dihadirkan mengangkat nuansa spring summer 2025, mengingat karya itu pula yang akan dia hadirkan di ajang Paris Fashion Week pada September 2024 maupun peragaan busana di Moskow, Rusia.
Adapun Alvin Aribowo Lee berkolaborasi dengan Jagad Padang Batik membawa sepuluh karya dengan tema daur hidup. Alvin mencoba menawarkan warna-warna dramatik dalam sentuhan batik.
Desainer menyambut antusias JFW yang bisa digelar ke-19 dan berharap ajang fashion tertua di Tanah Air ini dapat segera beradaptasi dengan seni budaya.
Tampil di hadapan publik sendiri, desainer asal Yogyakarta, Sugeng Waskito menghadirkan sepuluh karya bernuansa kemerdekaan Indonesia di ajang Jogja Fashion Week di JEC, Banguntapan, Bantul.
Berkolaborasi dengan Borobudur Silver, Sugeng Waskito dengan jenamanya Gee Batik menampilkan karyanya pada Sabtu (24/08/2024) malam. Para model menyuguhkan busana-busana didominasi warna merah di hadapan ratusan orang yang duduk di kursi penonton.
Sugeng Waskito menuturkan, warna merah dihadirkan untuk menyesuaikan dengan nuansa yang ingin dibangun, yakni kemerdekaan Indonesia, sejalan dengan Agustus bertepatan hari ulang tahun Indonesia.
"Tema yang saya usung adalah Abrit yang dalam bahasa Jawa artinya merah. Seluruh karya batik yang saya hadirkan di panggung JFW menggunakan kain sutra," paparnya.
Sugeng Waskito pun merasa bangga kali ini bisa mengikuti pergelaran JFW ke-19. Bagi dia, JFW bisa menjadi ajang saling dukung para desainer untuk bisa terus berkarya dan menyuguhkan desain busananya di ajang nasional maupun internasional.
Jogja Fashion Week 2024 di Jogja Expo Center kali ini menjadi panggung untuk mengenalkan karya terbaru desainer, baik itu yang siap pakai maupun karya prototipe.
(and_)