SOLO, solotrust.com - Debat publik putaran kedua antara pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota Solo digelar di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Senin (18/11/2024) malam. Debat mengangkat tema ‘Surakarta Berbudaya dan Berdaya Saing Menuju Pusat Kegiatan Nasional Berlandaskan Nilai Kebangsaan untuk Memperkokoh NKRI’.
Segmen pertama dibuka dengan pertanyaan dari panelis tentang kerja sama kawasan dalam aglomerasi Soloraya (Subosukawonosraten) mutlak dilakukan guna mengatasi sejumlah keterbatasan yang dimiliki Kota Solo. Bagaimana konsep kerja sama kawasan yang ditawarkan masing-masing pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota agar program ini bisa berjalan menguntungkan Kota Solo dan daerah lainnya.
Paslon nomor urut 02 menjawab, kerja sama antarwilayah harus dimulai. Bagaimana caranya Kota Solo ini memiliki nilai tambahan lebih.
“Kita memiliki 17 program titik sebagai nilai tambah untuk menawarkan bagaimana dengan kabupaten sekitar. Solo siap menjadi MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) dan kita akan adakan lagi satu hotel bintang lima untuk mendukung MICE di Kota Solo,” papar calon wali kota Solo nomor urut 02, Respati Ardi.
“Tentunya Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Srgaen, dan Klaten) harus tetap serasi dan selaras dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk menjalankan roda pemerintahan ke depan,” sambungnya.
Calon wakil wali kota Solo nomor urut 02, Astrid Widayani menambahkan, para pemimpin daerah di wilayah Subosukawonosraten bisa duduk bersama untuk saling menguatkan pada basis ekonomi.
Menanggapi jawaban paslon 02, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 01 menyatakan, kolaborasi sangat penting dengan menurunkan ego masing-masing kepala daerah.
“Ini mestinya bisa difasilitasi oleh gubernur sebagai tangan panjangnya pemerintah daerah di masing masing daerah Soloraya ini, maka dari itu harus berbagi keuntungan. Bila ada daerah yang dirugikan, maka tidak terjadi kolaborasi, maka ini perlu khusus untuk pariwisata, ketahanan pangan, kebencanaan, serta peningkatan SDM (sumber daya manusia) ini akan menjadikan kita kuat karena Soloraya akan bersatu,” papar calon wali kota Solo nomor urut 01, Teguh Prakosa.
Pada debat kedua ini, panelis juga menanyakan tentang tata kelola air di Kota Solo. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) pada 2022-2023 hanya 52,5 persen air layak minum dan sisanya berstatus tercemar. Adapun pertanyaanya, bagaimana kebijakan hukum yang akan paslon lakukan untuk mengatur, sekaligus menata sektor air agar masyarakat dapat terpenuhi hak untuk kehidupan yang sehat.
Pertanyaan itu pun dijawab paslon 01 dan ditanggapi pasangan calon 02. Debat terus berlanjut dengan sesi tanya jawab antara kedua paslon. Pada sesi ini soal dibuat masing-masing paslon untuk ditanggapi lawan. Debat sesi tanya jawab terus berlanjut hingga segmen lima.
Acara debat diakhiri dengan closing statement alias pernyataan penutup dari masing-masing paslon. Paslon 01 menegaskan sepakat membangun Kota Solo berkelanjutan, mendukung menjamin program nasional berjalan optimal, berkomitmen meningkatkan akses ruang berkreasi untuk pegiat seni.
Selain itu juga mempermudah akses permodalan co working space bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Khusus penyandang disabilitas, paslon 01 berjanji untuk mempermudah ruang publik dan fasilitas umum, mempermudah kepengurusan SIM D. Paslon 01 juga tegas berkomitmen melindungi seluruh pelajar agar tidak ada perundungan di sekolah.
Sementara itu, paslon 02 juga tegas berkomitmen untuk Solo maju berkelanjutan, memfasilitasi para hafiz, mendorong dan menjaga kenaikan pertumbuhan ekonomi Kota Bengawan di atas angka rata-rata nasional.
Dengan berakhirnya debat ini, masyarakat Kota Solo diharapkan semakin cerdas dalam memilih pemimpin yang dapat membawa kota mereka menuju masa depan lebih cerah, berlandaskan nilai-nilai kebangsaan yang kokoh. (Wahid Arya Wicaksono/Syaiful Bahri/Duta Gilang Suryanto)
(and_)