Hard News

Warga Klaten Keluhkan TPA Troketon, Begini Respons Bupati

Jateng & DIY

19 Mei 2025 17:01 WIB

Screenshot rekaman video aksi unjuk rasa atas dampak Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang tak ada ujungnya. (Dok. Desi)

KLATEN, solotrust.com – Sejumlah warga melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Klaten (Pemkab), Rabu (14/05/2025), atas dampak Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang tak ada ujungnya. Keluhan itu bermula dari bau menyengat karena sampah terus menumpuk hingga ke permukiman warga dan mengganggu aktivitas.

Aksi ini diikuti warga tiga desa terdampak Tempat Pemrosesan Akhir, yakni Desa Kaligawe, Kalangan, dan Troketon. Warga serta gabungan mahasiswa melakukan unjuk rasa dengan membawa spanduk bertuliskan keluhan.



Koordinator aksi, Warwan Kholil, mengatakan TPA bukanlah tempat untuk pemrosesan sampah, namun sebagai tempat pembuangan akhir. Tidak ada sampah yang diolah hingga saat ini mengakibatkan terjadinya penumpukan secara terus-menerus. 

 “TPA Troketon bukan Tempat Pemrosesan Akhir, tapi Tempat Pembuangan Akhir. Sampah yang dulu katanya mau diolah ternyata hanya ditimbun sehingga mencemari lingkungan,” katanya, dikutip dari sebuah sumber.

Terkait pembuatan TPA sudah ada aturan sesuai undang-undang dengan minimal jarak radius satu kilometerdari permukiman warga. Namun, di beberapa wilayah, salah satunya Kaligawe, TPA tersebut tidak dibangun sesuai undang-undang, namun hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari permukiman warga.

Di tengah unjuk rasa, bupati Klaten mendatangi bersama wakil bupati dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten (OPD Pemkab) Klaten untuk menerima keluhan masyarakat sekitar TPA Troketon. Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo meminta para peserta aksi untuk masuk ke dalam gedung guna diskusi bersama.

“Ini sampahnya siapa, ayo kita rapikan dulu kemudian kita bersihkan bersama-sama, semuanya masuk aja,” seru bupati.

Hamenang Wajar Ismoyo juga mengatakan, penyelesaian masalah ini jangan sampai hanya sebatas gimmick, namun juga tepat pada penyelesaiannya. Pihaknya meminta agar terus dikawal penyelesaiannya, bergandengan tangan dengan masyarakat.

“Kami tidak mau terburu-buru karena kami menyelesaikan permasalahan ini jangan sampai hanya sekedar gimmick. Insyaa Allah permasalahan ini akan selesai di pemerintahan kami,” ungkap bupati.

Menanggapi komentar netizen pada unggahan akun media sosialnya (TikTok), Hamenang Wajar Ismoyo menyampaikan, ia baru menjalani 2,5 bulan sebagai bupati sehingga belum mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kendati demikian, di APBD berikutnya ia menyatakan baru bisa memulai perencanaan dan penganggaran terkait permasalahan Tempat Pemrosesan Akhir sampah. (Ajeng Eka Silfidayanti)

*) Sumber

(and_)

Berita Terkait

KLHK Peringatkan Kepala Daerah Benahi TPA, HAKLI: Harap Jadi Perhatian Serius!

KLHK Peringatkan Kepala Daerah Benahi TPA, HAKLI: Harap Jadi Perhatian Serius!

Mbak Ita Putuskan Berkantor Sementara di TPA Jatibarang

Gangguan Asap Dampak Kebakaran TPA Jatibarang, Wali Kota Semarang Minta Maaf

Mbak Ita Kerahkan Seluruh Armada Pemadam Tangani Kebakaran TPA Jatibarang

Mbak Ita Minta Inject Ulang setelah Titik Api Muncul di TPA Jatibarang

Mbak Ita Pimpin Langsung Pemadaman TPA Jatibarang

Agustina Wilujeng Ingin Perbanyak Tempat Pengolahan Sampah di Kota Semarang

Petugas Bersih Sampah di Karanganyar Dapat Bingkisan Lebaran dari Dinas Lingkungan Hidup

Pecahkan Masalah Pertanian dan Sampah, Kelompok KKN 162 UNS Ajak Warga Widorokandang Buat Pupuk Organik Cair dan Pemilahan Sampah

Mengolah Sampah Jadi Bernilai: KKN UNS Kelompok 162 Perkenalkan Taman Vertikal dari Botol Bekas di Widorokandang

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Banyuanyar, KKN 249 UNS Gandeng DLH Surakarta dan Warga dalam Program Sosialisasi Bank Sampah

3 Rekomendasi Kuliner Kota Jogja, Wisatawan Wajib Tahu!

Hibah RisetMu Pengabdian kepada Masyarakat UMKLA SEGARATA Dorong Gaya Hidup Sehat dan Pengelolaan Keuangan Keluarga

Milad ke-3, UMKLA Gelar Khitan Modern Gratis dengan Teknologi Laser

Penanaman Tanaman Buah dan Pohon Jarak Tandai Gebyar Toleransi di Klaten

UMY Hibahkan Mobil All New Avanza 2024 untuk Universitas Muhammadiyah Klaten

Tim PkM UNU Surakarta Berdayakan Industri Pengecoran Logam Teknik Metal Perkasa

Universitas Muhammadiyah Klaten Tingkatkan Branding Bareng LAUTMU, 30 Ambulans Berstiker UMKLA

Berita Lainnya