Pend & Budaya

Warga Desa Krasak Boyolali Lestarikan Tradisi Wiwit Jelang Panen Padi

Pend & Budaya

13 Oktober 2025 14:05 WIB

Menjelang musim panen padi, warga Desa Krasak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar tradisi wiwit sebagai bentuk pelestarian warisan budaya leluhur. Tradisi ini digelar pada Jumat (10/10/2025) sore dan diwarnai dengan arak-arakan tiga gunungan hasil bumi menuju area persawahan

BOYOLALI, solotrust.com - Menjelang musim panen padi, warga Desa Krasak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar tradisi wiwit sebagai bentuk pelestarian warisan budaya leluhur. Tradisi ini digelar pada Jumat (10/10/2025) sore dan diwarnai dengan arak-arakan tiga gunungan hasil bumi menuju area persawahan.
 
Tradisi wiwit menjadi simbol rasa syukur masyarakat tani, sekaligus penanda dimulainya musim panen di wilayah tersebut. Dalam kegiatan ini, warga mengarak tiga gunungan, melambangkan kesuburan dan kemakmuran, terdiri atas dua gunungan buah-buahan dan satu gunungan padi, dilengkapi belasan ekor ayam ingkung.
 
Arak-arakan dimulai dari rumah warga menuju area persawahan tempat digelarnya doa bersama. Setelah prosesi doa, warga membawa pulang untaian padi sebagai simbol keberkahan dan hasil panen melimpah.
 
 
Sementara dua gunungan lainnya berisi hasil bumi seperti buah dan sayuran didoakan tokoh masyarakat setempat lalu diperebutkan ratusan warga yang hadir. Ketua panitia kegiatan, Aris Susanto, mengatakan festival wiwit telah digelar untuk kali kedua. Menurutnya, kegiatan ini akan terus dilestarikan agar tradisi turun-temurun warisan leluhur tidak punah.
 
“Arti wiwit adalah mengawali panen padi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diberikan kepada para petani,” jelasnya.
 
Acara juga dihadiri pihak Kecamatan Teras, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, serta Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (jaka)

(and_)