BOYOLALI, solotrust.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 89 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) melakukan edukasi digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kepada masyarakat Boyolali.
Tim KKN 89 FKIP UNS mengadakan kegiatan workshop bertema "Digitalisasi dan Optimalisasi UMKM". Kegiatan imi digelar pada Selasa (22/08/2023) di aula Kelurahan Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menularkan semangat dan ilmu terkait digitalisasi kepada para pelaku UMKM khususnya dan warga Kelurahan Randusari umumnya. Kegiatan ini melibatkan beberapa unsur masyarakat, mulai dari para pelaku UMKM berdomisili di Kelurahan Randusari hingga PKK RW 2.
Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi dari narasumber Ramadzan Defitri Pratama. Dalam kesempatan itu, Ramadzan Defitri Pratama mengingatkan di tengah perkembangan zaman saat ini, para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi.
"Zaman terus berkembang. Masyarakat saat ini, meski tidak secara total, perlahan tapi pasti mulai beralih dari transaksi konvensional ke transaksi online. Para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan melakukan digitalisasi UMKM," tuturnya kepada audiens.
Ramadzan Defitri Pratama juga mengatakan, dengan digitalisasi, pemasaran barang maupun jasa bisa menjadi lebih luas sehingga besar peluang bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan.
Pemaparan materi oleh narasumber selama satu jam berlangsung kondusif. Para peserta menyimak materi dengan tertib dan penuh konsentrasi.
Kegiatan berlanjut pada sesi tanya jawab interaktif antara narasumber dan audiens. Terlihat antusiasme tinggi dari para peserta pada sesi ini.
Komunikasi antara narasumber dan audiens pengaju pertanyaan maupun pernyataan berlangsung selama hampir satu jam. Beberapa pertanyaan diajukan, di antaranya terkait perluasan lingkup pemasaran produk pada aplikasi ojek online, cara efektif menjaga mutu produk makanan tanpa pengawet, hingga pertanyaan mengapa produk makanan yang dimakan di tempat jauh lebih nikmat dibanding ketika dibungkus dan dikonsumsi di rumah, adakah kaitan antara fenomena itu dan hal-hal mistis.
Semua pertanyaan dijawab tuntas narasumber secara rasional, berbasis data dan ilmu, serta disampaikan dengan bahasa mudah dipahami. Pada gilirannya, beberapa peserta secara aktif mengajukan pernyataan dalam rangka mengapresiasi kegiatan workshop.
Ketua PKK RW 2, Puji Astuti berharap warga desa dapat menerapkan ilmu digitalisasi guna mendukung pemasaran produk usaha.
"Sebelumnya, saya pernah berjualan ayam gepuk, tapi tidak melakukan pemasaran secara online sehingga pelanggannya hanya itu-itu saja. Setelah menyimak materi yang disampaikan, saya jadi tergugah untuk melakukan digitalisasi dan saya harap para warga desa dapat menerapkan ilmu digitalisasi ini," kata Puji Astuti 2 ketika mendapat kesempatan mengajukan pernyataan.
Sejalan dengan hal itu, salah satu pelaku UMKM, Atiek menyatakan, pelatihan digitalisasi dan optimalisasi UMKM ini sangat penting.
"Di desa masih jarang ada pelatihan semacam ini. Sementara, di desa banyak sekali UMKM yang ada. Saya merasakan sendiri dampak nyata dari digitalisasi UMKM. Banyak konsumen yang tahu dan membeli produk saya dari Google," ucapnya.
Kedua pernyataan tersebut sekaligus menjadi dasar kegiatan serupa penting untuk diadakan secara berkala. Kegiatan memotivasi masyarakat untuk bertindak nyata, memberi bekal ilmu untuk dipraktikkan, dan menjangkau masyarakat hingga pada level kelurahan atau bahkan pada lingkup lebih kecil.
Tim KKN 89 FKIP UNS berharap para peserta workshop "Digitalisasi dan Optimalisasi UMKM" mampu melakukan digitalisasi UMKM hingga akhirnya meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.
(and_)