Ekonomi & Bisnis

Harga Ayam Meroket, Pedagang Diminta Tidak Demo

Ekonomi & Bisnis

25 Juli 2018 13:27 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com - Beberapa hari ini, harga daging ayam ras di pasar tradisional di Kota Solo meroket hingga Rp 40 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut hampir sama saat periode Lebaran tahun 2018 ini.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Pardjuni mengakui, pasokan daging ayam ke pasaran, khususnya di pasar tradisional memang berkurang. Alasannya, peternak terkendala bibit ayam dan persoalan lain.



"Saya melihat ini sebuah keanehan, sebuah anomali," tuturnya saat dihubungi media, Selasa (24/7/2018).

Menurutnya, bisa saja pedagang mengambil atau kulakan daging ayam sedikit atau tidak banyak, lalu menjual dengan harga tinggi karena pembelinya juga tidak banyak.

Terkait permintaan daging ayam, kata Pardjuni, sudah jauh menurun bahkan diprediksi hingga 60 persen. Harga kulakan ayam juga turun sekitar Rp 23 ribu per kg dalam kondisi hidup.

Pihaknya mengimbau, sebaiknya para pedagang membuat asosiasi dan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terkait persoalan ini. Pihaknya berharap para pedagang tidak demo atau sweeping.

"Kita berharap, dalam satu atau dua pekan ini pasokan daging ayam ke pasaran akan kembali normal," katanya.(Rum)

(wd)